Porprov X Riau Kekurangan Anggaran Perlengkapan dan Peralatan 2,4 Milyar

Porprov X Riau Kekurangan Anggaran Perlengkapan dan Peralatan 2,4 Milyar
Rapat finalisasi persiapan pelaksanaan Porprov X Riau Kuantan Singigi, di Kantor KONI Riau, Rabu (13/10) di Pekanbaru

Pekanbaru, iniriau.com - Pelaksanaan Porprov X Riau Kuantan Singigi hanya tinggal satu bulan lagi. Namun, perhelatan olahraga provinsi Riau ini masih kekurangan anggaran dibagian perlengkapan dan peralatan sebesar 2,4 milyar. Awalnya pihak PB Porprov mengajukan anggaran sebesar 4,5 milyar, di APBD Perubahan Kuantan Singigi, dan melakukan efisiensi sampai 2,4 milyar. Diluar dugaan, hasilnya  cukup mengecewakan, DPRD Kuantan Singigi tidak menyetujui anggaran sebesar itu. Hal ini diungkapkan Plt Bupati Kuantan Singigi, Suhardiman Amdy, pada rapat finalisasi persiapan pelaksanaan Porprov X  di kantor KONI Riau, Rabu (13/10), di Pekanbaru.

"Sore ini rapat finalisasi persiapan pelaksanaan Porprov, yang sesuai jadwal dilaksanakan pada tanggal 12 November. Ada beberapa hal akibat dampak batalnya APBD-P Kuantan Singigi oleh DPRD Kuantan Singigi. Ya, ada beberapa ruas anggaran yang menjadi masalah sebesar 4,5 milyar. Kita mencoba lakukan efisiensi-efisiesi maka dapatlah angka sebesar 2,4 milyar. Ini yang sedang dicarikan agar pelaksanaan Porprov bisa maksimal," jelas Suhardiman kepada awak media di KONI Riau, Rabu sore. 

Selain itu pada rapat bersama dengan jajaran pengurus KONI Riau serta Dispora tersebut, pihak PB Porprov X Riau juga mengusulkan ada beberapa cabor untuk dilaksanakan di Pekanbaru.

"Ada rencana mau menggeser sebagian pertandingan ke ibukota. Nah, terakhir ada pertanyaan SPJ nya bagaimana? Ini yang mau dikonsulkan ke BPK. Jika BPK mengizinkan, kita lanjut, kalau kata BPK tidak boleh ya kita tidak laksanakan. Kata kuncinya adalah jika anggaran 2,4 milyar itu ada, maka semua persoalan ini beres," lanjut Suhardiman menjelaskan. 

Suhardiman yang sore itu hadir bersama Ketua KONI Kuansing Andi Cahyadi dan Ketua Bidang Pertandingan Porprov X Riau Uspandi, juga berupaya mencari solusi kekurangan anggaran perlengkapan dan peralatan Porprov melalui dana CSR.

"Solusi yang paling rasional yang memungkinkan saat ini, kita menggunakan dana CSR. Mungkin Pak Ketua KONI Riau bisa koordinasi dengan Bank Riau, RAPP, Indah Kiat dan perusahaan lainnya. Kecil lah hal segitu oleh Pak Ketum, hanya Kuansing aja kok, sebentar 2,5 milyar itu. Intinya tergantung kecepatan teman-teman bekerja di KONI provinsi Riau," pungkas Suhardiman.

Menanggapi permasalahan kekurangan anggaran perlengkapan dan peralatan pelaksanaan Porprov X Riau ini, Ketua Umum KONI Riau, Iskandar Hoesin angkat suara. Menurutnya tidak ada yang tidak bisa asalkan ada koordinasi yang intens dengan KONI Riau.

"Porprov Kuantan Singigi itu harus jadi, tidak ada cerita tidak jadi pada tanggal 12 November sampai 22 Desember itu. Kalau sampai tidak jadi, itu jadi masalah di anggaran dan masalah bagi pemkab karena mereka sudah melakukan TC dan latihan, dan tiba-tiba tidak jadi," jelas Iskandar dengan nada tegas.

Iskandar juga kurang setuju dengan permasalahan keuangan yang dikemukakan  pihak PB Porprov X saat ini. Menurutnya tidak hanya pihak PB Porprov Kuantan Singigi yang punya masalah keuangan.

"Kalau masalah keuangan tidak hanya Kuansing saja, banyak yang lain juga punya masalah keuangan. Jika digeser di awal tahun sementara anggaran belum ada, mau cari dana kemana. Ya, pokoknya tidak ada pikiran acara digeser dan pindah tempat. Nah, sekarang masalahnya, kalau mereka tidak yakin dengan masalah venue misalnya, usulkan untuk pindah, ke KONI Riau,. Harusnya mereka juga menyadari ada beberapa pertandingan yang tidak bisa dilaksanakan di Kuantan Singigi. Jika seperti ini cara koordinasinya, memang agak sulit" ungkap Iskandar usai rapat bersama dengan PB Porprov X tersebut.

Ketika ditanya bagaimana solusi permasalahan yang melilit PB Porprov ini, Iskandar menjelaskan bahwa KONI Riau memiliki dana untuk mengatasi permasalahan anggaran Porprov X Riau tersebut.

"Kita ada dana untuk itu, jumlahnya 10 milyar, untuk peralatan dan perlengkapan. Kita sisir dulu berapa yang kita bantu, nah sisanya bagaimana. Mungkin bisa dari CSR jika dari APBD tidak memungkinkan. Sekarang Pak Gubernur mau bantu nggak? Kurang 2,5 milyar, saya rasa bisa dicarikan dari dana CSR tersebut," pungkas Iskandar mengakhiri wawancara.

Dari bagian bidang pertandingan, rencananya ada sembilan cabang olahraga yang akan dipindahkan ke Pekanbaru. Beberapa cabang olahraga tersebut diantaranya seperti panjat tebing, renang, senam, voli indoor, voli pantai dan sepak takraw.**

Berita Lainnya

Index