Kerap Terjadi Insiden, Disnakertrans Riau Bentuk Tim Satgas K3

Kerap Terjadi Insiden, Disnakertrans Riau Bentuk Tim Satgas K3
Ilustrasi -net

Iniriau.com, PEKANBARU - Kabid Pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, Rival Lino mengungkapkan pihaknya segera membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Hal ini untuk mengantisipasi sekaligus menjawab berbagai berbagai tingginya kasus kecelakaan kerja yang terjadi belakangan ini di Riau.

"Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi akan membentuk Satgas Pembinaan, Pemeriksaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada setiap tempat kerja yang memiliki tingkat potensi bahaya tinggi," kata Rival Lino, Ahad (5/3/23).

Fungsi dan peran dari Satgas K3 tersebut,   tim akan turun ke perusahaan-perusahaan yang terdiri dari beberapa orang untuk melakukan pembinaan dan pemeriksaan.

Hal ini tidak hanya diperuntukan terhadap perusahaan yang memiliki tingkat potensi bahaya tinggi. Tetapi juga bagi setiap usaha mana pun yang melibatkan pekerja.

"Tekhnisnya tim akan turun sebanyak 15 atau 20 orang Pengawas Ketenagakerjaan akan datang untuk melakukan pembinaan dan pemeriksaan kepada seluruh kontraktor dan sub-kontraktornya. Begitu juga dengan perusahaan-perusahaan yang lain yang memiliki tingkat potensi bahaya tinggi," ungkap Lino.

Selain itu lanjut Rival, pihaknya juga akan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh perusahaan di Provinsi Riau terkait pengawasan dan penerapan K3.

"Kita kemarin sudah membahas dan sudah mengumpulkan seluruh pengawas dan sudah membentuk Tim Satgas K3 ini. Kita juga mengeluarkan surat edaran tentang pelaksanaan K3 secara menyeluruh terhadap setiap tempat kerja yang ada di Provinsi Riau yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau," ujarnya.

Sebagai informasi, berbagai kasus kecelakaan kerja belakangan acap terjadi di Riau terjadi di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), PT Bumi Siak Pusako (BSP) dan PT RAPP. Tidak hanya menimbulkan korban luka-luka. Tapi juga meninggal dunia.

Diantaranya PT PHR misalnya, terdapat 11 orang meninggal dunia sejak 2021 hingga 2023. Mereka yang meninggal di lokasi kerja terdiri dari 6 orang diduga karena sakit dan 5 orang karena kecelakaan kerja.

Kemudian, di PT Bumi Siak Pusako baru-baru ini terjadi ledakan pipa di sumur Bekasap yang menyebabkan 1 pekerja tewas dan 3 orang lainnya luka-luka. Ledakan tersebut terjadi di fasilitas pipa yang sudah tidak dipakai saat kegiatan pemeliharaan rutin dan pemanfaatan. Peristiwa naas itu terjadi pada Kamis (26/1/23) lalu di Kampung Dayun, Kabupaten Siak, Riau.

Kemudian ada peristiwa terpaparnya sejumlah pekerja PT Riau Andalan Pulp dan Paper (RAPP) akibat gas buang saat startup mesin. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (19/2/23) di BM#1, IRS, Folio Shieter dan APW.

Saat itu karyawan puluhan karyawan kontraktor sedang melakukan aktifitas Tool Box Meeting (TBM). Tiba-tiba mereka mencium aroma bau menyengat yang belakangan diketahui berasal dari gas buang dari mesin saat dilakukan startup. Mereka mengalami pusing-pusing hingga mual-mual dan dilarikan ke rumah sakit serta klinik terdekat.**

#Hukrim

Index

Berita Lainnya

Index