Iniriau.com, Pekanbaru - Dalam rangka memeriahkan Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriah, Universitas Muhammadiyah Riau dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Riau membagikan santunan kepada 1.000 dhuafa di Pekanbaru. Tak tanggung-tanggung, total santunan yang diberikan mencapai angka Rp 1,3 miliar.
Pembagian santunan tersebut, dihadiri langsung oleh Gubernur Riau - Syamsuar serta jajaran pimpinan dan pengurus PW Muhammadiyah Riau. Gubri memberikan apresiasi kepada pihak UMRI, serta berharap kegiatan ini biasa menjadi contoh bagi Universitas dan masyarakat mampu lainnya di Riau.
"Kita sangat apresiasi, apa yang dilakukan UMRI ini diharapkan bisa membantu kaum dhuafa yang ada di Pekanbaru. Saya juga mengajak Universitas dan masyarakat mampu lainnya untuk melaksanakan hal serupa, agar kaum dhuafa dan anak yatim bisa merayakan lebaran dengan penuh suka cita. Ini adalah momen kita untuk berbagi reski, semoga Allah SWT membalas amal ibadah yang kita laksanakan dengan pahala berlipat ganda," ungkap Syamsuar kepada Iniriau.com, Sabtu (08/04).
Rektor Universitas Muhammadiyah Riau, Saidul Amin mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian UMRI dan Baznas Riau dalam membantu kaum dhuafa di Pekanbaru. Meski baru pertama kali dilakukan, namun kegiatan ini berjalan sukses dan diharapkan bisa berlanjut di tahun-tahun berikutnya dengan jumlah santunan yang lebih besar dan jumlah dhuafa yang lebih banyak.
"Adapun santunan yang diberikan berupa uang tunai senilai Rp 500.000 per orang, yang jika ditotal secara keseluruhan berjumlah Rp 1,3 miliar. Bahkan sebelumnya, juga dilakukan penyerahan santunan kepada 500 orang dhuafa dalam bentuk paket sembako. Selain dari UMRI dan Baznas juga ada sejumlah donatur yang ikut serta dalam kegiatan ini," sebut Rektor Saidul Amin.
Salah seorang penerima santunan, Yenny mengatakan, sangat bersyukur atas santunan yang diberikan. Pasalnya, dirinya adalah seorang janda dengan 3 orang anak dan baru pertama kali menerima santunan.
"Saya ini janda anak 3. Saat ini, 2 anak saya masih sekolah dan 1 orang lagi sudah bekerja. Suami saya meninggal, sekitar 1 tahun yang lalu karena sakit lambung. Saya tidak bekerja, tapi Alhamdulillah biaya hidup sehari-hari kini dibantu pihak keluarga. Saya dapat informasi ini dari salah seorang dosen UMRI, yang juga merupakan tetangga dekat rumah. Rencananya, bantuan yang diberikan Baznas dan UMRI akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan jelang lebaran," sebut Yenny.
Sembari menunggu waktu berbuka puasa tiba, pihak panitia menghadirkan penceramah DR. KH Tafsir, M.Ag yang juga merupakan Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah. Kemudian, acara ditutup dengan kegiatan buka puasa bersama dan sholat Magrib berjamaah serta penyerahan santunan. **