iniriau.com, PEKANBARU - Kota Pekanbaru akan menjadi saksi sejarah dengan digelarnya turnamen bulutangkis internasional bertajuk Wondr by BNI Indonesia International Challenge 2024 di Gelanggang Remaja, yang digelar pada 20 hingga 25 Agustus. Ini adalah kali pertama Provinsi Riau menjadi tuan rumah event bulutangkis internasional, memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk menyaksikan pertandingan kelas dunia secara langsung.
Ketua Panitia penyelenggara, Armand Darmadji, mengungkapkan bahwa persiapan di GOR Gelanggang Remaja sudah rampung. Dengan wajah baru dan suasana yang lebih segar venue tersebut siap menyambut para atlet dari berbagai negara.
"Kami telah mempersiapkan semuanya dengan baik. GOR Gelanggang Remaja telah dipercantik dan siap menyambut seluruh atlet yang akan berlaga," ujar Armand dalam konferensi pers yang berlangsung di Hotel Park Prime, Pekanbaru, pada Senin (19/8/24).
Armand menyebutkan bahwa penyelenggaraan turnamen ini tidak hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga merupakan momen bersejarah yang diharapkan mampu menginspirasi masyarakat Riau, khususnya para penggemar bulutangkis.
"Ini bukan hanya tentang pertandingan, tapi juga tentang semangat dan inspirasi. Kami berharap turnamen ini dapat menyebarkan gairah positif dan menginspirasi masyarakat Riau, terutama untuk melahirkan atlet-atlet berbakat yang bisa mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional," tambahnya.
Tidak hanya itu, Armand juga menegaskan komitmen Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) untuk memberikan kesempatan kepada semua provinsi di Indonesia menjadi tuan rumah event internasional.
Sejak tahun 2022, Indonesia International Challenge telah sukses digelar di berbagai kota seperti Yogyakarta, Malang, Surabaya, dan Medan. Kali ini, giliran Pekanbaru yang mendapat kehormatan tersebut.
Dalam acara tersebut, hadir pula perwakilan dari PBSI Provinsi Riau, Ahmad Dardiri, serta CEO BNI Regional Office 2, Khairul Salam. Para atlet nasional seperti Prahdiska Bagas Shujiwo dan pasangan ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu juga turut memeriahkan konferensi pers ini.
Sebanyak 290 pemain dari 18 negara, termasuk India, Chinese Taipei, Jepang, dan lainnya, akan bersaing dalam turnamen ini. Indonesia sendiri menurunkan 87 pemain, dengan beberapa di antaranya merupakan debutan di sektor ganda. Perombakan pasangan ganda ini dilakukan sebagai bagian dari strategi PBSI untuk meningkatkan prestasi.
Bagi masyarakat Riau yang ingin menyaksikan langsung pertandingan ini, tiket bisa dibeli langsung di arena dengan harga Rp 10.000 untuk babak penyisihan dan Rp 20.000 untuk babak semifinal dan final yang akan berlangsung pada 24-25 Agustus.
"Mari kita dukung para atlet dan saksikan bagaimana Pekanbaru mencetak sejarah baru dalam dunia bulutangkis internasional," paparnya.
Pada kesempatan ini, Ahmad Daduri juga mengucapkan terimakasih dan apresiasinya kepada Sekdaprov Riau yang sebelumnya menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto yang dengan cepat merespon perbaikan tempat pertandingan.
Menurut Ahmad, hal ini tidak lain sebagai bentuk kepedulian SF Hariyanto atas perkembangan olahraga baik di Riau mau pun nasional. Atas respon cepat inilah, PBSI Riau memberikan apresiasi sekaligus bentuk kesiapan Riau sebagai tuan rumah.
"Terimakasih banyak kepada SF Hariyanto yang tanpa berpikir banyak saat kami minta GOR diperbaiki. Ini momen bersejarah bagi Riau khusunya di Pekanbaru. Karena pelaksanaan even badminton internasional ini tidak main-main," papar Ahmad.**