Cabang Olahraga Muaythai Riau Ajukan Protes ke Dewan Juri

Cabang Olahraga Muaythai Riau Ajukan Protes ke Dewan Juri
Pertandingan cabang olahraga Muaythai PON XXI diwarnai aksi protes saat atlet Riau berhadapan dengan atlet Banten, Aceh (6/9) - foto: istimewa

Iniriau.com, Pekanbaru - Pertandingan cabang olahraga Muaythai diwarnai aksi protes ke Dewan Juri PON XXI Aceh-Sumut 2024. Cabang olahraga Muaythai Riau merasa dirugikan pada pertandingan muaythai di kelas U21/45 kg, Jumat (6/9).

Aksi protes diajukan karena keputusan dewan juri yang diduga tidak sportif dalam pertandingan Muaythai itu. Dewan juri dinilai berpihak saat pertandingan muaythai antara atlet Riau, Wahid dan atlet Banten.

Pertandingan tersebut sudah di babak pertandingan delapan besar, dimana diyakini Riau masuk semi final dan melaju ke final. Secara penguasaan atlet Riau meyakini sudah memegang medali tertinggi di pertandingan kelas U21/45 kg ini.

Pelatih Muaythai Riau, Honassan Mada Harahap mengatakan, jika penilai dewan juri tidak sesuai dengan poin-poin mutlak selama pertandingan yang secara pertandingan lebih banyak didapatkan atlet Riau. Namun, diakhir pertandingan, dewan juri justru memenangkan pihak lawan, atlet Banten.

Sehingga pihak cabang olahraga Muaythai Riau tidak terima dan mengajukan protes untuk kembali di lakukan pengecekan ulang.

“Untuk protes ini kita memiliki rekaman vidio selama pertandingan berlangsung. Dari awal pertandingan kita sudah yakin Atlit kita yang menang. Namun saat pengumuman hasil justru dewan juri diduga memenangkan tim lawan atlet Banten,” jelas Honassan.

Ia juga menjelaskan lebih lanjut jika atlet Muaythai Riau, Wahid menguasai pertandingan mulai dari babak pertama. Meski di babak ke dua sedikit menurun namun ia kembali tampil lebih bagus di babak ke tiga.

Bahkan di babak akhir Wahid juga menciptakan beberapa pukulan dan tendangan baik yang sempat membuat lawan hampir tumbang dan mendapat pengawasan dari wasit.

Lebih jelasnya lagi katanya, atlet lawan juga sempat membuat beberapa kesalahan yang menjadi catatan bagi wasit. Seperti, melakukan tendangan di bawah pusar tepatnya pada kemaluan yang merupakan areal terlarang dan mendapat peringatan dari wasit.

Selain itu, lawan juga melakukan gerakan clinch beberapa kali atau melebihi dari aturan sebanyak tiga kali. Namun, kesalahan tersebut juga dinilai tidak masuk  pertimbangan bagi dewan juri.

“Maka itu, kita sebagai pelatih maupun pihak cabang olahraga Muaythai Riau tidak terima dan mengajukan protes yang sudah didaftarkan dan diterima oleh panitia pertandingan,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan ketua Cabor Muaythai Riau, Kolonel Tek, Perluhutan Siboro MSi.  Ia juga meyakini kemenangan itu di raih oleh atlet Riau, sehingga ia juga kaget saat keputusan dewan juri saat memenangkan atlet lawan.

“Berdasarkan hal itu kita tidak terima dan sepakati mengajukan protes yang untuk protes ini juga diperbolehkan oleh panitia yang akan disidangkan selanjutnya.

Kita berharap dalam sidang nanti, kebenaran akan dapat dan atlet kita terus melaju pada babak semi final yang akan dipertandingkan, Sabtu besok,” katanya.

Lebih lanjut Ketua cabang olahraga muaythai Riau berharap, semua kontingen dan pengurus KONI Riau terus mendukung dan berdoa hasil sidang nanti berpihak pada atlet Riau sehingga bisa  melanjutkan pertandingan besok.

“Atlit kita ini juga merupakan harapan yang akan melaju dan mengharumkan nama Riau. Dari awal perjuangannya cukup bagus dan diyakini minimal meraih medali perunggu.

Kita akan upayakan semaksimal mungkin dan kebenaran ada dan menjadi milik kita,” tutupnya.

Sementara itu, dari Tim Hukum Kontingen Riau, Syahrial dan Maydizon Dahlan SH MH mengatakan, akan menghadiri dan mengikuti persidangan protes penilai dewan juri tersebut. Menurut tim hukum kontingen Riau, ini menyangkut marwah Riau dalam persiapan pertandingan  yang mengedepankan sportivitas.

“Kejadian dan yang merasa dirugikan ini tidak hanya Riau, tapi juga ada dari pihak cabang olahraga daerah lainya seperti, Sumsel dan Sumut. Tentunya kita pasti akan upayakan lebih maksimal agar apa yang sebenarnya bisa dikedepankan dan atlet kita tidak dirugikan untuk bisa melaju pada pertandingan berikutnya,” pungkasnya mengakhiri penjelasan.**

#Pemerintahan

Index

Berita Lainnya

Index