iniriau.com, Medan - Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional baru saja selesai di helat di provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Pada perhelatan pesta olahraga nasional itu, kontingen Riau telah menyelesaikan perjuangannya dengan menempati peringkat 12 di PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Kontingen Riau meraih 78 medali yang terdiri dari 21 medali emas, 22 medali perak dan 36 medali perunggu. Pada pelaksanaan PON Sumatera ini, kontingen Riau tidak mencapai target medali yang sudah ditetapkan sebelumnya yaitu 25 medali emas.
Raihan medali emas di PON XXI ini sama dengan raihan medali di PON XX Papua lalu. Namun, dari segi peringkat kontingen Riau keluar dari peringkat 10 besar, yaitu di peringkat 12.
Kontingen Riau hanya selisih 1 medali emas dengan Provinsi Lampung. Sementara dua tuan rumah Aceh dan Sumatera Utara juga menginginkan prestasi terbaik. Kejutan datang dari Sumatera Utara, provinsi yang tidak pernah masuk 10 besar kali ini berhasil menempati peringkat empat di PON Riau. Demikian halnya dengan Aceh yang menempati peringkat enam di PON XXI itu.
Ketua umum KONI Riau, Iskandar Hoesin, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Riau, karena tidak bisa mencapai target 10 besar di PON XXI Aceh-Sumut.
KONI Riau sudah semaksimal mungkin dalam mempersiapkan kontingen menuju PON XXI. Seperti halnya dengan seluruh cabang olahraga yang turun bertanding, juga sudah berjuang dan maksimal dalam mencapai prestasi meraih medali.
“Pertama saya menyampaikan permohonan maaf tidak bisa mencapai terget 25 medali emas, dan tidak masuk 10 besar PON XXI Aceh-Sumut. Tanggungjawab ini ada ditangan saya sebagai ketua umum KONI Riau. Tapi kami tetap bersyukur. Alhamdulillah medali yang kita raih tidak turun, dalam kurun waktu 2,5 tahun ini. Kami memaksimalkan waktu menyiapkan kontingen Riau, menuju PON XXI,” ujar Iskandar Hoesin, Jumat (20/9).
Tidak tercapainya target 25 medali emas di PON XXI, dikarenakan 18 cabang olahraga unggulan, lebih dari separuhnya yang ditargetkan meraih medali emas gagal mencapai target. Sebut saja cabang olahraga angkat besi, binaraga, sepak takraw, paramotor, terjun payung, dayung, muaythai, barongsai, dan kempo, yang hanya mampu meraih medali perak dan perunggu.
“Tidak satupun dari sembilan cabor ini meraih medali emas, walaupun sudah menargetkan medali emas, bahkan ada yang sama sekali tidak menyumbangkan medali. Tapi inilah perjuangan maksimal. Ada juga atlet kita yang setiap PON meraih medali emas, juga gagal meraih medali,” jelas Iskandar Hoesin.
“Saya juga mengapresiasi cabor yang tidak menargetkan medali emas, secara mengejutkan dapat medali emas, itu cabang olahraga ski air meraih dua medali emas. Senam juga berhasil melebih tiga medali emas, begitu juga dengan anggar juga melebihi target satu medali emas. Ini menjadi pelajaran kita kedepan dalam meraih prestasi terbaik,” lanjut Iskandar Hoesin menambahkan penjelasannya.
Ketua Umum KONI Riau juga tidak mencari kambing hitam dalam kegagalan cabor dalam mencapai target medali emas. Hal ini karena dirinya juga menyaksikan langsung pertandingan cabang olahraga yang ditargetkan medali. Ia melihat atlet, pelatih dan pengurus sudah berusaha maksimal namun gagal mencapai target.
“Sama-sama kita lihat dilapangan, betapa atlet kita sudah bertanding dan berjuang maksimal, sampai memeras keringat. Atas perjuangan mereka itulah saya berterimakasih, kepada semua atlet Riau. Selamat dan sukses atas capaian prestasi yang sudah kita raih bersama,” kata Iskandar Hoesin.
Iskandar Hoesin menambahkan ada beberapa cabor unggulan Riau, yang diprediksi bakal meraih medali emas pada partai final namun gagal, dan hanya meraih medali perak. Selain itu, ada faktor non teknis yang membuat atlet Riau gagal meraih medali emas, namun tidak begitu banyak, seperti cabang olahraga kempo, dan angkat berat.
“Di hari terakhir pertandingan partai final cabor andalan kita yang diprediksi meraih emas gagal tercapai. Mungkin ini karena faktor non teknis, walaupun pelatih dan manajer sudah melakukan protes namun gagal. Inilah bentuk perjuangan kita, sekali lagi kami tidak mencari kambing hitam kegagalan ini. Ini menjadi evaluasi bersama,” tegas Iskandar Hoesin.
Iskandar Hoesin juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kontingen Riau pada PON XXI Aceh-Sumut 2024. Mulai dari Pemerintah Provinsi Riau, Pj Gubernur Riau, Sekdaprov Riau, DPRD Riau, BUMD Riau, dan perusahaan-perusahaan swasta yang telah membantu kontingen Riau, serta seluruh masyarakat Riau, yang telah mendoakan kontingen Riau dalam meraih prestasi.
“Terimakasih kepada Pemprov Riau dan seluruh pihak yang mendukung kontingen Riau pada PON XXI. Pak Pj Gubri yang juga hadir di Aceh memberikan motivasi kepada atlet, Bapak Sekdaprov SF Hariyanto juga hadir di Medan memberikan motivasi. Sekdaprov juga mengatakan jika capaian mencapai diatas 80 persen dari target, itu sudah maksimal," kata Iskandar Hoesin menutup penjelasannya.
Pada edisi PON XX Papua 2021, kontingen Riau menempati posisi ke delapan, dengan raihan 21 medali emas, 25 medali perak dan 21 medali perunggu. Sementara di PON IX Jawa Barat, kontingen Riau menempati peringkat ke tujuh dengan raihan 18 medali emas, 26 medali perak dan 27 medali perunggu.**