Inikah Penyebab Refly Harun Dicopot ?

Inikah Penyebab Refly Harun Dicopot ?
Isi Twitter yang di post Refly Harun

Ini riau.com - Refly Harun, pakar hukum tata negara, dicopot dari jabatannya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Jasa Marga.

Pencopotan Refly Harun dari Komut Jasa Marga dilakukan usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Jasa Marga, Rabu (5/9/2018) di Hotel Bidakara, Jakarta.

Dalam keterangan pers Jasa Marga usai RUPSLB disebutkan, Desy Arryani tetap dipercaya duduk sebagai Direktur Utama Jasa Marga.

Direktur SDM dan Umum Jasa Marga Kushartarti Koeswiranto yang kini ditugaskan di Pertamina oleh Kementerian BUMN, posisinya digantikan oleh Alex Denni.

Alex Denni sebelumnya adalah pejabat di Bank Indonesia. 

Posisi komisaris utama yang ditinggalkan Refly Harun diisi oleh Sapto Amal Damandari.

Saat ditanya apa alasan penggantian Refly Harun, Desi Arryani menolak memberikan keterangan.

"Mohon maaf itu bukan domain kami direksi untuk menjelaskan," ungkap Desi Arryani

Menurut Desi, “Ini wewenang saham dwi warna (Kementerian BUMN) sehingga ada keputusan ini. Jadi wewenangnya bukan di kami.” 

Refly Harun diangkat menjadi komisaris utama PT Jasa Marga Tbk pada 18 Maret 2015.

Berikut Susunan Komisaris dan Direksi Jasa Marga:

Direksi PT Jasa Marga:
Direktur Utama: Desi Arryani
Direktur Operasi I: Mohammad Sofyan
Direktur Operasi II: Subakti Syukur
Direktur Pengembangan: Adrian Priohutomo
Direktur Keuangan: Donny Arsal
Direktur SDM dan Umum: Alex Denni

Komisaris PT Jasa Marga:
Komisaris Utama/Komisaris Independen: Sapto Amal Damandari
Komisaris Independen: Vincentius Sonny Loho
Komisaris: Anita Firmanti Eko Susetyowati
Komisaris: Sugihardjo
Komisaris: Agus Suharyono
Komisaris: Muhammad Sapta Murti

Status Refly Harun di Twitter

Sementara itu, berdasarkan penelusuran Wartakotalive.com, Refly Harun menulis status di akun twitternya sehari sebelum pencopotannya sebagai Komut Jasa Marga.

Refly mengaku dalam kondisi saat ini, bersikap netral bukan berarti harus berada di tengah-tengah.

Netral itu, kata Refly Harun, membenarkan yang dianggap benar dan mengkritik yang dianggap salah.

"Tentu sebatas pengetahuan yang kita punya," ujar Refly Harun.

Ini status lengkap Refly Harun, @ReflyHZ: Menjadi netral itu tidak mesti selalu di tengah. Yang lebih penting, membenarkan yang dianggap benar dan mengkritik yang dianggap salah. Tentu sebatas pengetahuan yang kita punya. 

Berdasarkan catatan Wartakotalive.com, Refly Harun sebelumnya dikenal sebagai pengamat yang sering bersikap kritis terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Kemudian dia diangkat menjadi Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara.

Dia juga kemudian diangkat menjadi  Komut Jasa Marga.

Refly seperti diberitakan sejumlah media, sebelumnya ingin bereksperimen tetap bersikap kritis meski berada di dalam lingkungan istana.

"Tapi akhirnya saya tidak bisa, kondisi mengharuskan saya mengundurkan diri. Jadi, kalau ada teman aktivis bergabung istana susah mengharapkan mereka kritis seperti semula," ujar Refly Harun.

Refly mundur dari Kemensesneg, tapi bertahan di jabatannya sebagai Komisaris PT Jasamarga.

Di tengah perjalanan, Refly tampil menjadi penggugat UU 32/2008 tentang perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ke Mahkamah Konstitusi sehingga harus berhadapan dengan pemerintah.

Karena itu, dia dikritik untuk mundur dari jabatannya menjadi Komut Jasamarga supaya tidak berbenturan dengan posisinya sebagai penggugat pemerintah di MK.

Dalam gugatan UU No 32/2008 ke MK, Refly menjadi  kuasa dari Asosiasi pengusaha Hutan Indonesia (APHI) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).(IRC/tribun.com)

Berita Lainnya

Index