Jakarta, iniriau.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyayangkan jutaan beras impor yang masih menumpuk di gudang bulog.
"Stok beras Bulog saat ini sangat berlimpah. Ada sekitar 2,4 juta ton. Rinciannya adalah 1,498 juta ton merupakan beras impor dan 820 ribu ton adalah beras lokal. Ada yang bertanya kok beras saya nggak keluar? Loh...gimana mau keluar orang berasnya belum dibutuhkan," ujar Buwas seperti dikutip tvone.
Buwas mengatakan ada oknum pejabat lama yang memaksakan Indonesia harus impor beras meskipun sebebarnya belum diperlukan. "Keputusan impor beras bulog dilakukan sebelum saya jadi Dirut," ujarnya.
Buwas optimistis beras yang diproduksi petani lokal cukup mengisi stok Bulog. Pada saat musim kemarau seperti sekarang, Buwas masih yakin produksi beras bisa mencapai 11-12 juta ton. Sedangkan di musim normal, angka produksi beras bisa 16 juta ton.
"Kebutuhan masyarakat Indonesia secara nasional setiap bulan 2,4 juta ton. Artinya dengan kita punya hasil produksi 11-12 juta berarti kita punya kelebihan dong," imbuhnya.
Buwas juga memandang impor beras dapat menekan kondisi devisa negara. Untuk itu, Buwas lebih memprioritaskan untuk menyerap lebih banyak beras lokal ketimbang membeli beras impor.
"Dengan kondisi dolar sekarang maka negara terbebani. Bukan hanya negara tapi masyarakat juga terbebani. Maka kita harus mau mulai membiasakan cinta (produk) dalam negeri, kita manfaatkan seefisien mungkin," tuturnya.
"Mbok ya jangan jadi penghianat bangsa, " ujarnya.( irc)