iniriau.com, PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda sebagian besar wilayah Riau. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang, diprakirakan terjadi sepanjang hari, mulai dari pagi hingga malam.
Menurut data BMKG, pada siang hari, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hilir, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, dan Kota Pekanbaru.
"Menjelang sore hingga malam, hujan diperkirakan akan meluas dan semakin intens di berbagai daerah di Riau," ujar prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru, Mari F, Rabu (5/3/2025).
Selain itu, hujan ringan juga berpeluang terjadi pada dini hari di beberapa wilayah, termasuk Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Indragiri Hilir.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama di daerah yang sering mengalami hujan lebat dan angin kencang. Beberapa wilayah seperti Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Kampar, dan Pekanbaru berpotensi mengalami cuaca yang lebih ekstrem," tambahnya.
Suhu udara di Riau diperkirakan berkisar antara 22,0 hingga 31,0 derajat Celsius, dengan kelembapan udara antara 60 hingga 100 persen. Sementara itu, angin diperkirakan bertiup dari arah barat laut hingga timur laut dengan kecepatan 10 hingga 30 kilometer per jam.
Di wilayah perairan Riau, tinggi gelombang diprakirakan antara 0,5 hingga 1,25 meter, yang masih tergolong rendah. Meski demikian, BMKG tetap mengingatkan nelayan dan pengguna transportasi laut untuk berhati-hati terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi secara tiba-tiba.
Dengan potensi cuaca ekstrem ini, masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi terbaru dari BMKG dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.**
