Riau Gaspol Akses Dana Iklim, Gubri Pimpin Langsung Lobi ke KLHK

Riau Gaspol Akses Dana Iklim, Gubri Pimpin Langsung Lobi ke KLHK
Gubernur Riau Abdul Wahid (foto: istimewa)

iniriau.com, JAKARTA - Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menunjukkan keseriusannya dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memperkuat pendanaan hijau. Ia memimpin langsung audiensi strategis dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dipimpin oleh Menteri LHK, Hanif Faisol Nurofiq, pada Rabu (10/4/2025) di Hotel Bidakara, Jakarta.

Pertemuan ini membahas peluang pendanaan berbasis hasil melalui skema Result Based Payment (RBP) dan Result Based Contribution (RBC). Skema ini merupakan bentuk insentif atas keberhasilan pengurangan emisi gas rumah kaca yang timbul akibat deforestasi dan degradasi hutan, yang bisa diperoleh melalui kerja sama internasional dan perdagangan karbon.

"Kami ingin memastikan Riau tidak tertinggal dalam mengakses sumber daya global untuk aksi iklim. Ini bukan hanya soal anggaran, tapi juga komitmen terhadap masa depan lingkungan kita," ujar Gubri dalam kesempatan terpisah.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi jemput bola Pemprov Riau dalam merespons peluang pendanaan di sektor lingkungan yang kini terbuka luas, baik di KLHK maupun melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH). Gubri turut didampingi jajaran strategis, yaitu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Riau, Plt. Kepala DLHK Riau, serta Plt. Kepala Bappeda Riau.

Dalam rangka memperkuat kesiapan mengakses pendanaan tersebut, Riau telah membangun fondasi arsitektur REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation). Sejumlah elemen kunci telah dirancang, mulai dari Safeguard, Rencana Aksi Daerah (RAD), Forest Reference Emission Level (FREL), Measurement Reporting Verification (MRV), hingga Benefit Sharing Mechanism (BSM).

Gubri menjelaskan bahwa penyusunan Safeguard REDD+ telah selesai berkat dukungan dari Direktorat Jenderal Mitigasi Perubahan Iklim KLHK. Sementara itu, RAD REDD+ ditargetkan rampung tahun ini sebagai salah satu syarat utama mengakses pendanaan berbasis hasil.

"Dengan kesiapan teknis dan kelembagaan yang terus kami perkuat, kami optimis Riau bisa menjadi provinsi terdepan dalam implementasi aksi iklim berbasis hasil di Indonesia," imbuh Gubri.

Langkah progresif ini menandai tekad kuat Riau untuk tidak hanya menjadi daerah penghasil emisi rendah, tapi juga pemain utama dalam tata kelola lingkungan yang berkelanjutan dan berbasis hasil.**
 

#Pemprov Riau

Index

Berita Lainnya

Index