.jpeg)
iniriau.com, Pekanbaru – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menghantui Provinsi Riau. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya 15 titik panas di wilayah ini pada Minggu pagi (18/5/2025), berdasarkan pantauan satelit modis Terra/Aqua.
Dari total sebaran hotspot di Sumatera yang mencapai 89 titik, Riau menempati posisi ketiga terbanyak setelah Bengkulu dan Sumatera Barat. Namun, penyebaran titik panas di Riau tergolong merata di beberapa kabupaten dan kota yang selama ini dikenal rawan karhutla.
"Di Riau, wilayah dengan titik panas terbanyak berada di Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 8 titik," ungkap Yasir P, Forecaster On Duty BMKG Stasiun Pekanbaru. Ia menambahkan, Rokan Hilir mencatat 4 titik panas, sedangkan Indragiri Hilir dan Kota Dumai masing-masing terdapat 1 dan 2 titik.
BMKG mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah agar meningkatkan kewaspadaan, terutama menjelang musim kemarau. Kondisi cuaca saat ini cukup mendukung terjadinya karhutla, terutama jika disertai praktik pembakaran terbuka.
“Perlu kesadaran kolektif untuk mencegah karhutla. Jangan membuka lahan dengan cara membakar, karena risikonya sangat besar bagi lingkungan dan kesehatan,” tegas Yasir.
Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah mitigasi, termasuk patroli rutin dan edukasi masyarakat. Tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa keterlambatan respons dapat memperparah dampak kebakaran.**
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
