iniriau.com, INHU – Sebuah peristiwa memilukan mengguncang Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Seorang siswa kelas 2 sekolah dasar berinisial K (8) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mencurigakan. Dugaan kekerasan fisik oleh teman sebayanya mencuat, memicu penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian.
Keluarga korban menempuh jalur hukum dengan melaporkan sejumlah anak yang diduga terlibat dalam insiden sebelum K dinyatakan meninggal. Laporan ini kini tengah ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Indragiri Hulu.
“Sudah kami terima laporan dari keluarga. Proses penyelidikan sedang berjalan untuk mengungkap kebenaran di balik kejadian ini,” ungkap Kapolres Indragiri Hulu, AKBP Fahrian Saleh Siregar, Selasa (27/5).
Autopsi terhadap jenazah K telah dilakukan pada Senin (26/5) malam di RSUD Indrasari, Kecamatan Rengat Barat. Proses ini berlangsung selama lebih dari dua jam dan melibatkan tim forensik dari Polda Riau, termasuk Kasubid Dokpol AKBP Suprianto dan dr. M. Tegar Indrayana, Sp. FM.
Hasil pemeriksaan awal menemukan beberapa luka yang mengarah pada dugaan kekerasan tumpul. Terdapat memar di perut bagian kiri bawah serta tungkai kiri bagian atas. Selain itu, tim forensik juga menemukan resapan darah di jaringan lemak perut serta cairan abnormal dalam rongga perut. Yang paling mengejutkan, usus buntu korban ditemukan dalam kondisi pecah.
“Temuan ini tidak bisa diabaikan. Kami masih menunggu hasil laboratorium lanjutan untuk memastikan penyebab kematian secara medis,” jelas Fahrian.
Keluarga korban, termasuk ayah dan paman K, turut hadir dalam proses autopsi sebagai bentuk komitmen pada keterbukaan dan keadilan. Pihak kepolisian menegaskan bahwa penyelidikan akan terus dilanjutkan hingga semua fakta terungkap.**