iniriau.com, PEKANBARU – Meski cuaca cerah berawan mendominasi langit Riau sejak pagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengingatkan warga agar tidak lengah. Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprediksi masih bisa mengguyur sejumlah wilayah, terutama pada sore hingga dini hari.
"Secara umum cuaca cukup kondusif, namun ada potensi gangguan lokal berupa hujan deras disertai petir dan angin kencang di beberapa titik," ujar Anggun R., prakirawan BMKG Pekanbaru.
Menurutnya, hujan ringan sudah mulai terdeteksi di beberapa wilayah sejak pagi, termasuk Pekanbaru, Kampar, Siak, Pelalawan, Kuantan Singingi, dan Indragiri Hulu. Kondisi ini berlanjut ke siang dan sore hari, dengan peluang hujan meluas ke Rokan Hilir, Rokan Hulu, Bengkalis, hingga Dumai.
Malam hari diprakirakan masih berawan, namun hujan ringan hingga sedang bisa tetap terjadi, khususnya di Kampar, Siak, dan Rokan Hulu. Sementara pada dini hari, kabut dan langit berawan berpotensi muncul di wilayah pesisir dan utara seperti Dumai, Rokan Hilir, dan Bengkalis.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini bagi warga di Rokan Hulu, Kampar, dan Kuantan Singingi terkait potensi hujan deras dan sambaran petir.
“Suhu udara hari ini berkisar antara 23 hingga 34 derajat Celcius, dengan kelembapan cukup tinggi, yakni 55 hingga 98 persen. Angin bertiup dari arah selatan hingga barat dengan kecepatan 10 sampai 30 kilometer per jam,” jelas Anggun.
Untuk wilayah perairan, tinggi gelombang laut berada pada kategori rendah, berkisar antara 0,5 hingga 1,25 meter.
Sementara itu, pantauan titik panas (hotspot) kembali menunjukkan aktivitas signifikan. Total 16 titik panas terdeteksi di Riau, tersebar di Kabupaten Bengkalis (4 titik), Kepulauan Meranti (2 titik), Siak (1 titik), Kampar (2 titik), Pelalawan (4 titik), Rokan Hilir (1 titik), dan Indragiri Hulu (2 titik).
“Jika melihat sebarannya, Riau menjadi provinsi dengan jumlah hotspot terbanyak di Sumatera hari ini, dari total 53 titik yang terpantau,” ungkap Anggun.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah rawan Karhutla dan daerah yang kerap terdampak banjir lokal akibat hujan mendadak.**