Ancaman Karhutla Mengintai, 163 Hotspot Masih Terpantau di Riau

Ancaman Karhutla Mengintai, 163 Hotspot Masih Terpantau di Riau
Ilustrasi -net

iniriau.com, PEKANBARU – Jumlah titik panas (hotspot) di Provinsi Riau mengalami penurunan drastis. Berdasarkan pantauan BMKG Pekanbaru melalui citra satelit, Selasa (5/8/2025), tercatat sebanyak 163 titik panas. Angka ini menurun dibandingkan sehari sebelumnya yang sempat menyentuh 383 titik.

Meski demikian, BMKG mengingatkan bahwa kondisi ini belum sepenuhnya aman. “Penurunan jumlah hotspot memang menjadi sinyal positif, namun potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tetap harus diwaspadai, apalagi di tengah musim kemarau,” ujar Yudhistira Mawadah, Prakirawan BMKG Pekanbaru.

Yudhistira merinci, konsentrasi hotspot masih didominasi di wilayah pesisir Riau. Kabupaten Rokan Hilir menjadi daerah dengan sebaran tertinggi mencapai 89 titik, disusul Bengkalis dengan 41 titik. “Rokan Hilir dan Bengkalis kembali menjadi pusat perhatian. Indikasi karhutla di kawasan tersebut cukup kuat karena faktor lahan gambut yang rentan terbakar,” jelasnya.

Selain itu, Kota Dumai mencatat 13 titik panas, Kabupaten Indragiri Hilir 12 titik, Siak 7 titik, dan Indragiri Hulu 1 titik. Sebaran di Rokan Hilir terpantau meliputi Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kubu Babusalam, Bagan Sinembah, Simpang Kanan, dan Bangko Pusako. Sementara di Bengkalis, mayoritas hotspot terletak di Pulau Rupat.

“Bahkan meskipun jumlahnya menurun, aktivitas pembakaran lahan sekecil apapun bisa memicu kebakaran meluas dalam hitungan jam. Situasi seperti ini tidak boleh dianggap sepele,” tegas Yudhistira.

Selain Riau, hotspot juga terpantau di beberapa provinsi lain di Pulau Sumatera. Sumatera Utara mencatat 36 titik, Sumatera Barat 18 titik, Jambi 6 titik, Aceh 4 titik, Sumatera Selatan 2 titik, dan Bengkulu 1 titik.

BMKG terus mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu api, terutama pembakaran lahan. “Butuh kerja sama semua pihak agar bencana kabut asap tidak terulang. Pencegahan jauh lebih efektif dibanding pemadaman,” tutup Yudhistira.**

#Pekanbaru

Index

Berita Lainnya

Index