Pekanbaru, iniriau.com-DPRD Provinsi Riau menyoroti kebijakan merumahkan ribuan tenaga honorer oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil).
Anggota Komisi V DPRD Riau, yang membidangi Kesejahtraan Masyarakat (Kesra) Husaimi Hamidi, menilai penyebab harus merumahkan tenaga honorer tersebut adalah selain karena defisit anggaran juga sudah ada salah sejak awal dalam merekrutan pegawai.
Politisi asal Rohil ini mengatakan pada dasarnya kesalahannya ada di kebijakan pemerintah sebelumnya yang dengan mudahnya mengeluarkan SK tenaga honorer.
"Harusnya, ada pemetaan terlebih dahulu, tidak asal mengeluarkan SK saja, kan akibatnya seperti ini," kata Husaimi.
Politisi PPP ini menyarankan agar bupati kembali memanggil tenaga honorer dan memberikan semacam pelatihan kewirausahaan.
"Jika tidak dilakukan langkah penyelamatan, maka bisa jadi angka pengangguran di Rohil akan semakin meningkat," tukasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) secara resmi telah merumahkan para tenaga honorer yang bekerja di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan alasan keterbatasan anggaran akibat defisit yang berkepanjangan.
Pemberhentian tenaga honorer tersebut tentu menjadi duka bagi mereka yang selama ini telah mengabdi meski dengan gaji seadanya.(irc/Cc)
Politisi asal Rohil ini mengatakan pada dasarnya kesalahannya ada di kebijakan pemerintah sebelumnya yang dengan mudahnya mengeluarkan SK tenaga honorer.
"Harusnya, ada pemetaan terlebih dahulu, tidak asal mengeluarkan SK saja, kan akibatnya seperti ini," kata Husaimi.
Politisi PPP ini menyarankan agar bupati kembali memanggil tenaga honorer dan memberikan semacam pelatihan kewirausahaan.
"Jika tidak dilakukan langkah penyelamatan, maka bisa jadi angka pengangguran di Rohil akan semakin meningkat," tukasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) secara resmi telah merumahkan para tenaga honorer yang bekerja di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan alasan keterbatasan anggaran akibat defisit yang berkepanjangan.
Pemberhentian tenaga honorer tersebut tentu menjadi duka bagi mereka yang selama ini telah mengabdi meski dengan gaji seadanya.(irc/Cc)
​