iniriau.com, PEKANBARU – Aktivitas kebakaran hutan dan lahan kembali menjadi perhatian setelah BMKG Stasiun Pekanbaru mendeteksi 231 titik panas (hotspot) tersebar di Pulau Sumatra, Jumat (22/8/2025). Dari jumlah tersebut, Provinsi Riau mencatat 15 titik panas yang berada di lima kabupaten.
Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru, Deby, mengatakan sebaran hotspot di Riau paling dominan berada di Kabupaten Indragiri Hulu dengan 7 titik. Sisanya tersebar di Rokan Hulu 4 titik, Pelalawan 2 titik, serta Kampar dan Indragiri Hilir masing-masing 1 titik.
“Kondisi ini menjadi sinyal penting bagi daerah rawan karhutla untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama mengingat cuaca kering yang masih berlangsung,” terangnya.
Dari seluruh provinsi di Sumatra, Sumatra Barat mencatat titik panas terbanyak dengan 93 lokasi. Lalu disusul Bengkulu dan Sumatra Selatan yang sama-sama memiliki 38 titik, Jambi 20 titik, serta Sumatra Utara 17 titik.
“Provinsi lain yang juga terpantau antara lain Aceh dengan 5 titik, Bangka Belitung 3 titik, sementara Lampung dan Kepulauan Riau masing-masing 1 titik,” jelasnya.
BMKG menegaskan, tren peningkatan titik panas ini perlu menjadi perhatian serius karena berpotensi menimbulkan asap lintas wilayah bila tidak segera ditangani.**