iniriau.com, Bengkalis – Penjabat (Pj) Kepala Desa Pangkalan Batang Barat (PBB), Marvin Samudera, pasrah ketika warga mendesaknya untuk turun dari jabatan kepala desa. Hal ini terlihat dari pernyataannya saat dikonfirmasi awak media di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Bengkalis beberapa hari lalu.
Ketika ditanya baru-baru ini terkait lunturnya kepercayaan masyarakat terhadap dirinya, Marvin mengaku sudah menjalani proses mediasi. Namun, ia enggan menjelaskan secara rinci poin-poin keberatan masyarakat yang ditujukan kepadanya.
Saat disinggung mengenai penggunaan anggaran selama menjabat sebagai kades, Marvin yang sehari-hari juga merupakan pegawai Dinas PMD Bengkalis justru beralasan bahwa masyarakat lebih menginginkan posisinya dievaluasi.
“Anggaran pembangunan tanyakan sama warga. Mereka ingin saya dievaluasi, artinya mundur sebagai kades,” ujar Marvin yang sudah dua tahun empat hari menjabat sebagai Pj Kades Pangkalan Batang Barat.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan warga Desa Pangkalan Batang Barat, Kecamatan Bengkalis, pada Jumat (29/8/2025) menggelar aksi damai ke kantor desa. Mereka menuntut agar Pj Kades Marvin Samudera mundur dari jabatannya.
Aksi yang mengusung nama Peduli Desa tersebut dipusatkan di kantor BPD Pangkalan Batang Barat, yang berjarak hanya sekitar sepuluh meter dari kantor desa. Massa aksi membawa spanduk berisi tuntutan dan aspirasi masyarakat.
Dalam aksi itu, berbagai elemen ikut bersuara, mulai dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Desa Pangkalan Batang Barat, para pemuda, hingga tokoh masyarakat setempat. Mereka menegaskan bahwa tidak lagi menginginkan Marvin Samudera memimpin desa.
Menindaklanjuti penolakan tersebut, Camat Bengkalis Taufik Hidayat memerintahkan Sekretaris Kecamatan untuk menggali informasi lebih jauh serta mengumpulkan bukti atas tuduhan yang disampaikan masyarakat.
Hal ini ditegaskannya ketika dikonfirmasi pada Sabtu (30 Agustus 2025) sore. Menurut Taufik, pihak kecamatan akan berusaha menyerap keterangan dari kedua belah pihak sebelum laporan resmi disampaikan ke pimpinan daerah.
“Saya sudah perintahkan sekcam untuk turun ke Desa Pangkalan Batang Barat untuk menggali informasi. Nanti hasilnya kita sampaikan ke pimpinan (bupati),” kata Taufik.
Sebagai camat, lanjutnya, ia menegaskan tidak berpihak kepada salah satu pihak. Langkah ini diambil agar penyelesaian masalah dilakukan secara adil dan objektif. “Saya netral, dan penyelesaiannya secara objektif,” tegasnya.**