iniriau.com, PEKANBARU – Pemerintah Kota Pekanbaru terus mengakselerasi pembentukan dapur umum Makan Bergizi Gratis (MBG) agar manfaat program ini semakin luas dirasakan masyarakat. Hingga pertengahan September, sudah ada 27 dapur umum yang beroperasi, masing-masing mampu menyiapkan 3.000 hingga 3.500 porsi makanan sehat setiap hari.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil, mengungkapkan jumlah tersebut masih jauh dari target yang dicanangkan. “Idealnya Pekanbaru membutuhkan sekitar 200 dapur umum. Dengan begitu, distribusi MBG bisa lebih merata di seluruh kecamatan,” ujarnya.
Namun, Jamil menekankan bahwa percepatan pembentukan dapur umum tidak lepas dari tantangan di lapangan. Salah satunya adalah ketidaksesuaian lokasi yang diajukan calon Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan standar yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).
“Banyak usulan yang masuk, tapi tidak semuanya lolos verifikasi. Ada lokasi yang dinilai kurang representatif, sehingga belum bisa ditetapkan sebagai dapur umum,” jelasnya.
Di samping itu, terdapat pula calon mitra yang sudah mengantongi izin, tetapi belum kunjung beroperasi karena terkendala kesiapan internal. “Ada yayasan yang sebenarnya sudah siap di atas kertas, tapi belum mampu bergerak karena faktor pendanaan maupun teknis,” imbuh Jamil.
Meski begitu, Pemko optimistis jumlah dapur umum MBG akan terus bertambah dalam waktu dekat. “Prinsipnya, kami dorong agar setiap usulan bisa segera terealisasi. Dukungan pusat juga jelas, tinggal bagaimana kesiapan di daerah,” tutupnya.**
.jpeg)
