Iniriau.com, Pekanbaru - Pelaku pembunuhan ininsial ED (41) terhadap ibu dan anaknya di Kabupaten Kampar, Riau menyerahkan diri. Pelaku menyerahkan ke Polsek Tampan, di Pekanbaru.
"Penanganan kasus pembunuhan ini merupakan tim gabungan Polda Riau dan jajaran Polres Kampar. Namun pelaku sekarang sudah menyerahkan diri," kata Kasat Reskrim Polres Kampar, AKP Fajri SIK, Jumat (26/10/2018).
Fajri menjelaskan, tersangka ED menyerahkan diri pada Kamis (25/10) menjelang magrib ke Polsek Tampan, di Pekanbaru.
"Tersangka menyerahkan diri diantar oleh pihak keluarganya. Dari Polsek tersangka diamankan ke Polda Riau. Namun hari ini, tersangka dari Polda Riau kita bawa ke Polres Kampar," terang Fajri.
Dari keterangan tersangka, kata Fajri, dia awalnya hanya ingin melakukan pencurian di rumah korban, Radiana (55) yang merupakan tetangganya di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, pada Kamis (25/10) sekitar pukul 01.00 WIB.
"Pengakuan tersangka dia masuk dari dapur, rencana hanya mau ambil televisi. Tapi saat masuk ketahuan anak korban Putri (18) yang langsung dia pukul pakai kayu," kata Fajri.
Karena ada teriakan, kata Fajri, ibu korban terbangun dan menuju ke dapur. Pelaku pun kembali melakukan pemukulan terhadap Radiana (55), sehingga keduanya tewas.
"Korban mengaku panik, karena aksinya ketahuan. Alasan itu dia melakukan pemukulan. Awalnya tak ada niat untuk membunuh," kata Fajri.
Pagi buta itu, kata Fajri, tersangka yang melihat ada kunci mobil lantas membawa mobil tersebut. Pelaku meninggalkan rumah tetangganya dan pergi ke Pekanbaru.
"Mobil yang dia bawa akhirnya dia letakan di Jl Harapan Raya depan ruko. Sepertinya pelaku bingung, dan pergi ke rumah keluarganya di Pekanbaru. Saran keluarganya karena sudah dicari polisi, sebaiknya menyerahkan diri," kata Fajri.
Sebelum melakukan aksi pencurian, lanjut Fajri, malam itu sekitar pukul 21.00 WIB pelaku sempat ngobrol dengan korban Radiana. Karena memang rumah korban selama ini membuka warung.
"Rumah pelaku dengan rumah korban hanya berjarak sekitar tiga atau empat rumah saja. Mereka saling kenal, dan sempat ngobrol di warung korban," tutup Fajri. (irc/detik)