Untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Pemerintah membentuk kelompok masyarakat yang dilatih untuk mengatasi persoalan di lapangan. Kelompok ini dinamakan Manggala Agni.
Di Riau sendiri ada empat Daerah Operasi (Daops) Manggala Agni yang bertugas mengawal seluruh wilayah di Riau. Daops tersebut yakni Daops Pekanbaru, Daops Siak, Daops Dumai, dan Daops Rengat.
"Total saat ini ada 210 orang personel Manggala Agni untuk seluruh wilayah Provinsi Riau," ujar Koordinator Manggala Agni Provinsi Riau, Edwin Putra pada Senin (12/11/2018).
Edwin mengatakan bahwa jumlah personel tersebut masih sangat minim jika dibandingkan luas wilayah Riau. Selain harus rutin beroperasi dan patroli, personel juga harus tetap standby di posko.
"Makanya kita sulit mengumpulkan seluruh personel jika ada pertemuan. Karena jarak kerjanya yang berjauahan," sebutnya.
Edwin pun berharap agar di tahun 2019 nanti ada tambahan personel untuk tiap-tiap Daops Manggala Agni di Riau. Terlebih Riau menjadi daerah yang memiliki luasan kawasan terbakar paling banyak di Pulau Sumatera. "Kita butuh tambahan SDM untuk bisa bekerja optimal untuk patroli serta pemadaman darat," katanya.
Selain itu, Manggala Agni juga membutuhkan tambahan peralatan untuk menunjang kerjanya. Edwin mengatakan di tahun depan akan ada penambahan peralatan seperti drone untuk melakukan pemantauan udara.
"Kalau selama ini kita sulit melihat pola api dan kebakaran, dengan adanya drone akan lebih mudah," sebut Edwin.
Selain itu juga akan ada automatic wheather station. Peralatan ini bertujuan untuk memprediksi cuaca lokal secara realtime. "Nanti juga akan ada penabahan GPS untuk keperluan tugas," tambahnya.
Edwin mengatakan kebutuhan tersebut akan diterima tahun depan. Ia mengatakan KLHK sudah menyetujui dan akan melakukan pengadaan tahun depan.(irc/cc)