Iniriau.com, Pekanbaru - Komisi III DPRD Pekanbaru menggelar hearing bersama Dinas Pendidikan Pekanbaru Dalam rangka singkronisasi serta koordinasi penggunaan APBD Pekanbaru 2019, Selasa (22/01). Hearing mengenai prosedur perekrutan Guru Tidak Tetap (GTT) serta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), yang membutuhkan anggaran cukup besar.
Pasalnya, ajuan perekrutan GTT dan P3K sudah 2 kali diajukan oleh Disdik Pekanbaru namun anggarannya selalu ditolak dan dicoret karena alasan rasionalisasi. Padahal, Pekanbaru sangat membutuhkan lebih banyak jumlah guru tambahan karena banyak guru yang sudah pensiun.
Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Abdul Jamal mengungkapkan, untuk mengatasi jumlah kekurangan guru se Pekanbaru yang jumlahnya mencapai angka sekitar 1.200 orang guru ASN karena banyak yang telah pensiun, maka Disdik Pekanbaru mengajukan usulan pengangkatan guru melalui proses seleksi CPNS serta seleksi GTT dan P3K.
"Pada tahun ini, ada sebanyak 300 kuota untuk GTT yang disiapkan oleh Pemko Pekanbaru, dengan gaji sekitar Rp 1,5 juta per bulan. Kemudaian nanti juga ada pengangkatan 280 guru melalui jalur P3K. Mereka ini nanti gajinya sama dengan ASN, namun bedanya, mereka nanti tidak menerima uang pensiun. Gaji mereka akan kita anggarkan dalam APBD Pekanbaru, ini sudah disetujui oleh Walikota. Pokoknya kita akan urus dlu penempatan 180 guru CPNS, kemudian Guru P3K nah selanjutnya baru guru GTT," ungkap Abdul Jamal, Selasa (22/01) siang.
Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, Zulfan Hafiz mengungkapkan, dalam hearing kali ini ada sejumlah hal yang dibahas termasuk jumlah anggaran yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Pekanbaru pada tahun 2019 ini. Pasalnya, ada wacana untuk pengangkatan guru melalui jalur GTT dan P3K untuk mengatasi persoalan kekurangan guru.
"Kita harus samakan persepsi, agar tidak ada kesimpangsiuran informasi terkait perekrutan guru GTT dan P3K nanti. Bagaimana prosedurnya, kita serahkan sepenuhnya kepada Pemko Pekanbaru melalui Disdik Pekanbaru. Ini akan terus kami kawal, karena permasalahan kekurangan guru harus dituntaskan. Jangan setiap tahun selalu ribut masalah kekurangan guru, ini harus segera dipenuhi karena menyangkut persoalan pendidikan bagi generasi muda kita," ungkap Zulfan Hafiz.
Saat ini, Pekanbaru masih kekurangan sekitar 1.020 guru mulai dari tingkat TK, SD dan SMP. Jika perekrutan guru melalui jalur GTT dan P3K nanti jadi dilaksanakan, maka Pekanbaru hanya kekurangan tenaga pendidik sekitar 440 orang. (irc/drn)