Iniriau.com, PEKANBARU - Konflik antara manusia dengan harimau Sumatera pada Sabtu (2/3/2019) mengakibatkan seorang warga Desa Pungkat, Kecamatan Gaung, Inhil mengalami luka berat. Karena itu, Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau telah menurunkan timnya ke lokasi setelah menerima laporan tentang peristiwa itu.
Kepala BBKSDA Riau Suharyono, Senin (4/3/2019) mengatakan bahwa ada beberapa langkah yang ditempuh BBKSDA terhadap konflik tersebut.
"Yang pertama, instansi tersebut segera melakukan koordinasi dengan Polres Inhil, Polsek Gaung, Koramil Gaung, Camat Gaung, serta Rumah Sakit Puri Husada tempat korban dirawat. Kita menggali informasi dari pihak terkait dan menurunkan langsung tim ke lapangan agar dapat informasi berimbang," jelas Suharyono.
Lanjutnya lagi, Minggu (3/3/2019) kemarin tim sudah berangkat ke Desa Pungkat, tempat tinggal korban. Tim didampingi aparat dan bermalam di Kuala Lahang karena akses yang cukup jauh dan sulit.
Dijelaskannya, tim berangkat dari Desa Pungkat ke TKP menggunakan speedboat. Jarak perjalanannya sekitar tujuh jam dari lokas.
"Kami masih menunggu laporan hasil tim di lapangan mengenai perkembangan terakhir. Selain itu, BBKSDA juga melakukan kajian terhadap peta kawasan hutan. Dari hasil pemetaan tersebut diketahui bahwa TKP berada di kawasan hutan Lansekap Kerumutan," terangnya. (ard)