Bagansiapiapi-Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menggelar simulasi pemungutan suara dan penghitungan hasil perolehan suara Pemilu tahun 2019, Sabtu (6/4/2019).
Simulasi tersebut langsung di buka Bupati Rohil H.Suyatno dan di hadiri Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Rohil Gaos Wicaksono, Kapolres Rohil AKBP Sigit Adiwuryanto, Ketua KPU Rohil Suprianto, Kapolsek Bangko Kompol James Rianov Rajagukguk, beberapa pimpinan partai politik serta unsur lainnya.
Simulasi pencoblosan suara diawali oleh Bupati bersama Kajari serta Kapolres dengan memasuki area TPS yang sengaja dirancang sesuai dengan pelaksanaan Pemilu nantinya.
Diawali dengan mendaftarkan diri menggunakan surat undangan maupun KTP, kemudian petugas memanggil dan memberikan lima kertas surat suara yang telah di sediakan.
Kelima kertas surat suara dicetak sesuai dengan surat suara asli. Namun menggunakan lambang buah-buahan. Usai mendapatkan kertas suara, kemudian bupati menuju bilik suara untuk melakukan pencoblosan. Ketua KPU tampak memberikan penjelasan kepada bupati terkait tatacara pencoblosan yang benar. Kemudian dilanjutkan dengan memasukkan kertas surat suara kedalam kotak suara sesuai kertas dan kotak masing-masing.
Usai melakukan simulasi pencoblosan, kemudian dilanjutkan dengan Tactical Floor Game (TFG) yang di paparkan oleh Kasat Intelkam Polres Rohil terkait pengamanan jika adanya kejadian yang tidak di inginkan pada saat pelaksanaan Pemilu.
Bupati dalam sambutannya menyebutkan, simulasi pemungutan suara ini sangat penting dilakukan. Hal tersebut lanjutnya, guna memberikan pemahaman kepada masyarakat serta mempersiapkan para petugas dalam menghadapi pesta demokrasi pada 17 april mendatang.
"Simulasi ini sangat penting dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat, tadi juga sudah sama-sama saksikan TFG yang diumpamakan dan diasumsikan adanya kelompok masyarakat yang tidak puas pada saat pleno mereka datang dan melaksanakan demo sehingga kita simulasikan bagaimana cara penanganannya dari mulai awal hingga akhir, "katanya.
Suyatno mengatakan, dirinya masih banyak mendapat laporan dari masyarakat yang belum mengerti. Apalagi pelaksanaan Pemilu kali ini berbarengan antara Pilpres dan Pileg sehingga banyak membingungkan masyarakat.
"Kalau melihat kertas suaranya itu macam tikar, ini membingungkan masyarakat kita yang mungkin tidak tahu apalagi yang buta huruf, itu yang menjadi kekwatiran kita, tapi intinya kita harus tetap berusaha,"jelasnya.
Ia juga berharap para ketua partai politik, tokoh pemuda maupun tokoh masyarakat agar senantiasa mengajak masyarakat untuk mendatangi TPS di daerah masing-masing guna memberikan hak pilihnya.
"Semoga pada pelaksanaan pemilu ini di Rohil bisa berjalan aman dan lancar tanpa ada kendala apapun, "harapnya. Ketua KPU Rohil Supriyanto menambahkan, pelaksanaan simulasi sengaja di rancang seperti real. Dengan tujuan untuk melihat apa saja kelemahan maupun kendala sehingga dapat di antisipasi.
"Ini sengaja dibuat yang real karena kita mau melihat dalam evaluasi nanti mau lihat apa kelemahan-kelemahan dan apa yang harus diperbaiki. Misalnya ada kekurangan atau kesalahan dari petugas,"pungkasnya.(ris)