Iniriau.com, PANGKALAN KERINCI - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Kabupaten Pelalawan Riau sudah dua bulan lebih berlangsung. Operasi pemadaman yang dilakukan tim gabungan belum membuahkan hasil yang maksimal.
Karhutla yang tersebar di beberapa kecamatan di Pelalawan menimbulkan kabut asap.
Alhasil sejak Bulan Juli hingga pekan ketiga Agustus ini tercatat 2.730 warga yang terserang Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Dengan rincian selama Bulan Juli terdapat 1.547 pasien ISPA dan di Bulan Agustus per tanggal 17 sudah mencapai 1.183 orang.
"Ini laporan yang kita dapatkan dari 14 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang kita miliki di seluruh kecamatan," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Asril M.Kes, kepada tribunpelalawan.com, Rabu (21/8/2019).
Asril menuturkan, dari rekap data penderita ISPA ini, peningkatan drastis memang terjadi di Bulan Juli dan Agustus, bahkan meningkat dua sampai tiga kali lipat jika dibandingkan dengan bulan sebelum.
Terbukti pasien ISPA pada Bulan Mei hanya 721 dan Juni cuman 515 orang.
Namun Asril mengklaim hingga kini belum ada pasien ISP yang menjalani rawat inap atau opname, kebanyakan hanya berobat jalan saja.
Pihaknya terus melakukan pembagian masker dan sosialisasi ke sekolah-sekolah tentang bahaya kabut asap.
Namun untuk meliburkan siswa sekolah, pihaknya belum bisa memutuskannya.
Karhutla di Riau Sebabkan Kabut Asap Pekat di Pelalawan, Jarak Pandang makin menurun
Hasil rapat koordinasi bersama Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dinilai belum memenuhi syarat untuk merumahkan anak sekolah.
"Minggu lalu kita rapat dengan instansi lain, jadi belum bisa meliburkan anak sekolah. Minggu ini akan rapat lagi tentang itu," tandas Asril.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih Pangkalan Kerinci, dr Zul Anwar menyebutkan, selama kabut asap ada empat pasien yang dirawat inap.
Namun bukan karena ISPA saja, tetapi ada penyakit lain yang memicu seperti asma dan penyakit paru-paru lainnya.
"Tapi sudah sehat dan pulang ke rumahnya. Jadi ISPA hanya pemicu saja, penyakit bawaan sudah ada seperti asma dan lain-lain. Jika murni karena ISPA, belum ada yang diopnam," tandasnya.
Jumlah Titik Panas Banyak
Sementara itu, berdasarkan data dari BMKG Riau, hingga pukul 10.00 pagi ini, Hotspot terpantau sebanyak 59 titik di seluruh Riau.
Terbanyak di Kabupaten Pelalawan mencapai 23 titik, kemudian Inhil 19 titik, Meranti 8 titik, Inhu 4 titik, Rohil 3 titik dan Bengkalis 2 titik.
Selain di Riau terpantau juga di Provinsi lain di pulau Sumatera seperti di Jambi 70 titik, Sumsel 25 titik, Babel 10 titik dan Lampung 7 titik. Total keseluruhan titik panas di Riau mencapai 171 titik.
Sedangkan kondisi cuaca pada umumnya pagi cerah Berawan berpotensi berkurangnya jarak pandang akibat kekaburan udara.
Begitu pula dengan Udara Pekanbaru dan sebagian besar wilayah di Riau, pagi ini masih diselimuti asap akibat kebakaran dan terasa menebal dibanding hari sebelumnya.
Pantauan Tribunpekanbaru.com, di Kota Pekanbaru, pagi ini kabut asap terasa tebal dan menyengat dibanding hari sebelumnya. (Tribunpekanbaru)