Iniriau.com, BAGANSIAPIAPI - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dalam waktu dekat akan orientasi dalam rangka ketenagakerjaan ke Pertamina. Orientasi itu merupakan kegiatan yang mendukung kebijakan Bupati Suyatno.
"Hal ini tentunya didasari dengan pemikiran bahwa di 2021 mendatang, pengelolaan migas dan pertambangan di Kabupaten Rohil yang sebelumnya berada di chevron akan dialihfungsikan," kata Plt Kadisnaker Hermanto, SSos, Rab,(20/11/19) di Gedung Misran Rais, Jalan Utama.
Masih kata Hermanto, agar porsi 60-40 dapat diraih, dianggap perlu mengadakan orientasi tenaga kerja apa saja yang mereka butuhkan, apa saja yang akan mereka kerjakan. Dari situlah nanti baru Pemkab Rohil melaksanakan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan bidang kerja yang dikehendaki.
"Selama ini kita hanya bisa menuntut dan tau menuntut 60-40 tapi kita tidak pahami apa sebenarnya tenaga apa yang dibutuhkan pertamina oleh chevron sehingga tenaga-tenaga kerja anak daerah tidak bisa terakomodir," ungkap pria yang biasa disapa Uban (Ulung Bagan).
Kabag Humas dan Protokol ini menambahkan, kedepannya agar porsi 60-40 dapat terakomodir, tentunya Pemkab harus menyiapkan tenaga-tenaga yang dibutuhkan oleh Pertamina. Untuk menyiapkan tenaga itu sebelum diminta ujarnya, Disnaker akan melakukan pelatihan.
"Contohnya seperti ini, jika mereka butuh tenaga bidang keamanan 100 orang, minimal kita harus bisa melatih masyarakat kita 60 orang sebab porsi yang dijamin oleh Peraturan Daerah itu 60-40 persen," jelasnya.
Sejauh ini sambung Uban, pihaknya tahun ini sudah menggelar pelatihan dibidang kelistrikan dan Las, sebanyak 40 orang telah mengikuti pelatihan tersebut. Dalam waktu dekat mereka akan menerima sertifikat yang diserahkan langsung oleh lembaga yang ter-Akreditasi.
"Itu artinya kita sudah menyiapkan Tenaga kerja, nah mereka nantinya akan kita rekomendasikan kepada perusahaan-perusahaan yang sifatnya tidak outsourcing," tandasnya. **
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)