Iniriau.com, PANGKALAN KERINCI - Penemuan jejak kaki diduga milik Harimau Sumatera di Desa Sering Kecamatan Pelalawan Kabupaten Pelalawan Riau tepatnya di dekat water intake pada Hari Minggu (15/12/2019) lalu, telah beredar luas di masyarakat.
Jejak kaki itu dipastikan milik Si Raja Hutan yang berhabitat di sekitar hutan yang terbentang di antara Desa Sering dan Desa Lalang Kabung.
Keberadaan binatang buas dengan nama latin Panthera Tigris Sumatrae ini ternyata sudah lama diketahui warga sekitar.
Bahkan diperkirakan ada dua ekor harimau yang menghuni hutan tersebut.
"Sebenarnya sudah lama informsi tentang harimau itu di Desa Sering. Bahkan di Kecamatan Pelalawan ini masih banyak "benda" itu berkeliaran di hutan," terang Pejabat Kepala Desa Sering, Musa, kepada tribunpekanbaru.com, Senin (16/12/2019) pada Tribunpekanbaru.com.
Kades Musa menyatakan, jejak terbaru belum ditemukan setelah bekas kaki yang dijumpai di areal water intake milik PT RAPP itu.
Ia memperkirakan Si Belang yang menghuni hutan desa berusia dewasa dengan panjang sudah hampir 2 meter dan tingginya hampir satu meter.
Hanya saja ada satu foto penampakan Harimau Sumatera yang kembali beredar setelah foto jejak kaki itu.
Dalam foto tersebut tampak harimau sedang duduk dan bersembunyi di dalam hutan akasia.
Dalam keterangan gambar yang beredar disebutkan jika lokasinya di Desa Sering, Pelalawan.
Namun keabsahan atau kevalidan informasi itu masih diragukan.
Belum bisa dipastikan jika penemuan harimau di foto itu ada di Desa Sering atau mungkin di lokasi lain dengan waktu yang berbeda, tetapi sengaja diviralkan oleh oknum-oknum yang tak bertanggungjawab.
"Foto yang harimau di tengah akasia itu belum pasti lagi, nanti jadi hoaks pulak. Makanya saya lagi konfirmasi kepada yang ngirim-ngirim, apakah betul atau tidak. Jangan sampai berita bohong nanti," tandasnya Musa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio membenarkan penemuan jejak harimau selama pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Desa Sering tiga bulan lalu.
Pihaknya mendapati jejak di sekitar lahan yang dilalap api setelah operasi pemadaman selesai. Saat dikonfirmasi ke warga sekitar terkait keberadaan Si Belang, ternyata benar adanya.
"Kalau kita temukan jejak Si Mbah, kita langsung menarik pasukan dari dalam dan jangan sampai hari gelap. Seperti ini sering terjadi di Langgam, Teluk Meranti, dan tempat lain," tukas Hadi Penandio. (Tribunpekanbaru)