Iniriau.com, Pangkalan Kerinci - Dengan penuh rasa haru dan derai air mata, pimpinan beserta Pengurus Yayasan Rumah Relawan Dhuafa Pangkalan Kerinci menyambut bantuan satu unit ambulans yang diantar langsung oleh anggota DPD-RI Intsiawati Ayus ke sekretariat yayasan di Jalan Sultan Syarif Qasim Pangkalan Kerinci, Jumat, petang 23/4/21.
Suasana haru langsung terlihat begitu Legislator Riau itu turun dari kendaraannya. Ia langsung disambut dengan pelukan dan deraian air mata oleh pengurus yayasan. Mendapat sambutan seperti itu, Bunda In—sapaan akrab Intsiawati Ayus di sana—juga tidak dapat menahan perasaannya. Terlihat beberapa kali ia mengusap matanya.
Setelah suasana tenang, acara dimulai dengan tausiah oleh ustadzah Umi Noorhana Lc, yang juga beberapa kali sempat menghentikan tausiahnya untuk mengusap air mata. Ia juga terlihat terbawa suasana haru yang terjadi.
Sementara itu dalam sambutannya, Intsiawati Ayus mengatakan bahwa bantuan mobil ambulans ini bukan untuk pencitraan atau drama politik.
“Bantuan ini murni atas nama kemanusiaan. Tidak ada drama politik atau pencitraan. Politik sudah cukup dramanya. Saya hanya terpesona dengan kerja keras yang ditunjukkan oleh pengurus Rumah Relawan Dhuafa. Mencari dana untuk biaya orang sakit, menjadikan kendaraan pribadi sebagai ambulans, makanya ketika pengurus meminta bantuan, saya langsung tergerak untuk membantu,” demikian Intsiawati Ayus dalam sambutannya.
Acara penyerahan ambulans ini juga dihadiri oleh berbagai unsur organisasi kemasyarakatan. Ada dari perwakilan PGRI Pelalawan, ketua ambulans provinsi Riau beserta pengurus, anggota GEMAWIRA ( gerakan masyarakat wira usaha ) Pelalawan.
Sementara itu, Dedi Azwandi ketua Yayasan Rumah Relawan Dhuafa dalam sambutannya menceritakan kisah awal mereka mendapatkan bantuan ambulans dari Intiawati Ayus.
“Awalnya kami hanya meminta bantuan Bunda Iin untuk menyambungkan lidah kami ke kementrian kesehatan di Jakarta agar diberi bantuan ambulans. Namun setelan diusahakan, ternyata di kementrian tak ada dana. Semua terpakai untuk penanganan covid. Saya dan pengurus hanya bisa pasrah. Makanya saya dan kawan-kawan tidak dapat menahan haru ketika Bunda Iin datang bersama ambulans.” Mata Dedi terlihat masihberkaca-kaca saat memberi sambutan.
Dalam acara ini masing-masing perwakilan organisasi profesi dan masyarakat yang hadir juga diberikan waktu untuk menyampaikan masalah mereka di hadapan Intsiawati Ayus.
Dari perwakilan guru, mereka curhat ke Intsiawati Ayus soal honor yang tertunda dan lambatnya pengangkatan menjadi pegawai negeri. Sedangkan dari Gerakan Masyarakat Wira Usaha meminta Bunda Iin menjadi penasehat, dan dari Persatuan Pengemudi Ambulans berharap Intsiawati Ayus menyediakan ambulans roda tiga untuk masyarakat di kecamatan Kuala Kampar dan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.
Acara yang penuh haru ini ditutup dengan buka puasa bersama di salah satu rumah makan di kota Pangkalan Kerinci.**