Iniriau.com, BAGANSIAPIAPI - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bagansiapiapi melalui Kalapas Wachid Wibowo mengakui masalah over kapasitas adalah tantangan baginya untuk mengatasi masalah tersebut.
Kalapas Wachid Wibowo mengakui Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi kekurangan sarana dan prasarana, terutama masalah lahan dan kapasitas gedung.
"Lahan lapas kita ini tidak sampai setengah hektare, namun kita mau tidak mau harus tetap menerima, dan pandai mengkondisikan keadaan,” ujar kalapas.
Ditengah over kapasitas itu, Lapas Inhil masih harus menerima 25 warga binaan permasyarakatan Polres Rokan. Ada juga beberapa polsek yamg juga aka menitipkan tahanannya di Lapas Bagansiapiapi.
"Dengan hampir 900 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Bagansiapiapi, jumlah ini masih akan bertambah," jelas Wachid.
“Wartawan diharapkan bisa menjadi jembatan bagi kami untuk menyampaikan kondisi ini," ujarnya.
Di bawah kepemimpinan Kalapas Wachid Wibowo, banyak kegiatan positif di Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi.
Seperti pembinaan kepada warga binaan berupa kerajinan seperti topi, meja, dan roti. Selain itu Lapas Bagansiapiapi juga menegaskan untuk tiap warga binaan rutin olahraga untuk menjaga kesehatan. Ada juga kegiatan siraman rohani walaupun yang dijalankan dengan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wachid Wibowo, juga tiada henti-hentinya memberantas peredaran gelap narkoba di dalam lapas, dengan melakukan razia rutin secara isidentil dan memberikan pengarahan pada warga binaan
Sebanyak 60% warga binaan pemasyarakatan lapas memang adalah dari kasus narkoba. Karena itu Kalapas Bagansiapi sangat serius dan dan memprioritaskan pemberantasan narkotika di dalam lapas, dengan bekerja sama dengan BNN.
Ketua Komunitas Aktivis Muda Indonesia (KAMI) Ahmad Alimin menilai keadaan lapas akhir- akhir ini semakin membaik, baik dari segi keamanan dan ketertiban. “Saya sendiri berharap Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bagansiapiapi ini tetap seperti sekarang ini, atau ditungkatkan lagi di aspek-aspek yang mungkin masih kurang, " ujar kalapas.**
