Terungkap! Pasca Ditabrak Ponton, 11 Tiang Pancang Jembatan Pedamaran Rusak

Terungkap! Pasca Ditabrak Ponton, 11 Tiang Pancang Jembatan Pedamaran Rusak
Tiang Jembatan Pedamaran Rohil Rusak Ditabrak Ponton. (Ist)

Iniriau.com, PEKANBARU - Kepala Balai Jembatan Khusus dan Terowongan Direktorat Jenderal Bina Marga, Panji Krisna Wardana, turun langsung ke Rohil untuk melihat kondisi jembatan Pedamaran pasca ditabrak ponton.

Setelah melihat langsung,  tim dari Balai Jembatan Khusus dan Terowongan Direktorat Jenderal Bina Marga,  melihat ada kemiringan pada struktur Jembatan Pedamaran Rokan Hilir, pasca ditabrak kapal ponton pada Selasa (7/9/21) lalu. Namun belum dipastikan, apakah kemiringan itu akibat hantaman keras ponton atau karena bawaan struktur jembatan sebelumnya.

"Memang ada kemiringan dua mili. apakah ini karena terjadi karena tertabrak atau penurunan dari dulu. Ini harus dievaluasi lagi," kata Kepala Balai Jembatan Khusus dan Terowongan Direktorat Jenderal Bina Marga, Panji Krisna Wardana, Jumat (1/9/21).

Balai Jembatan Khusus dan Terowongan Direktorat Jenderal Bina Marga bersama Pemprov Riau serta seluruh pihak terkait melibatkan Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Yaitu untuk menginvestigasi kondisi jembatan sepanjang 1,2 kilometer terbentang di atas Sungai Rokan tersebut.

Hal lain yang jadi perhatian pasca tertabrak ponton tersebut, kerusakan sebelas tiang pancang Jembatan Pedamaran. Bahkan sudah dipastikan, tiang-tiang penyangga itu tidak mungkin bisa dipakai lagi.

Kerusakan tiang pancang dikategorikan berat. Solusi menambah pancang baru pada bagian kiri kanan jembatan wajib dilakukan. Hal itu agar kestabilan jembatan tetap, dengan adanya tiang pancang baru.

"Kemungkinan ditambah kiri kanan tiang-tiang sebagai penguat jembatan itu. Karena tiang yang rusak tak mungkin bisa dipakai lagi," ungkap Panji.

Untuk pengerjaan penambahan tiang pancang jembatan dilakukan usai investigasi menyeluruh dilakukan. Diperkirakan, masa pengerjaan memakan waktu empat sampai lima bulan.

Lamanya estimasi pengerjaan diperkirakan setelah diakumulasi berbagai hal tekhnis lainnya. Diantaranya, faktor arus bono (gelombang) sungai yang dapat mengganggu tim pekerja.

"Estimasi masa perbaikan, empat sampai lima bulan. Karena pekerjaan perbaikan menghadapi bono tentu berdampak pada pelaksanaan perbaikan," papar Panji.**

Berita Lainnya

Index