iniriau.com, INHIL- Ratusan rumah tempat tinggal mayoritas bangsa laut yang ada di Desa Panglima Raja, Kecamatan Concong, Kabupaten Indragiri Hilir, dihantam ombak yang berasal dari Meno Utaru (Angin Utara), Rabu (8/12). Akibatnya satu rumah mengalami rusak parah terkena ombak tersebut.
Menurut Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa setempat. Untuk sementara diperkirakan kerugian sekitar Rp 100 juta.
" Ada satu rumah yang mengalami rusak parah, dan kini penghuninya sudah mengungsi di rumah keluarganya," ujar Edy kepada, Jumat (10/12).
Edy menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Hanya kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta, karena merusak rumah bangsa laut.
" Korban jiwa tidak ada. Hanya kerugian materi karena akibat ombak yang tinggi mengakibatkan rumah warga rusak." Imbuh Edy.
Sementara Presiden Bangsa Orang Laut Sedunia, PRj Haryono Maha Seri Bijawangsa mengatakan, ombak menerjang pemukiman secara tiba-tiba. Ombak laut tinggi terjadi akibat musim angin utara atau yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan meno utaru.
" Ini biasa terjadi setiap tahun, mulai Desember hingga Februari. Namun tahun ini tertinggi mencapai 4 meter sampai ke pemukiman." Ujar Haryono.
Permukiman Suku Laut diterjang ombak terjadi Rabu kemarin sekitar pukul 12.15 WIB. Bersyukur tidak ada korban dalam insiden tersebut.
Dirinya berharap agar pemerintah daerah segera tanggap atas kondisi yang menimpa warga Inhil dibagian pesisir tersebut.
"Kita berharap pemerintah daerah segera bergerak cepat membantu korban bencana Meno Utaru/ Angin Utara ini," tutup Haryono.**