iniriau.com,-BENGKALIS- Sebanyak 86 ekor sapi di Bengkalis positif menderita Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sapi tersebut merupakan sapi yang diimpor dari daerah yang terjangkit PMK.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Amri Noer melalui Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Hewan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perternakan (DTPHP) Kabupaten Bengkalis, H.M. Mardani mengatakan, sapi yang positif PMK berasal dari luar daerah. Sedangkan untuk sapi-sapi tempatan masih dipastikan aman dari PMK.
" Sapi yang positif PMK berasal dari luar. Dan saat ini ternak sapi tersebut sedang menjalani proses karantina atau sudah ditangani dengan serius," ujar Mardani, Kamis (16/6/2022).
Mardani mengaku sapi yang positif PMK berada di Kecamatan Mandau dan didatangkan peternak dari luar, namun masih Sumatera. Hanya saja merupakan wilayah yang sudah terpapar PMK.
" Petugas menemukan gejala klinis, dan mengirim sampel ke laboratorium. Dan hasilnya positif PMK. Kemudian kami langsung melakukan dpemeriksaan terhadap sapi satu kandang sebanyak 86 ekor, dan ternyata juga positif PMK," imbuh Mardani.
Untuk itu sapi yang positif PMK telah menjalani pengobatan dari Puskeswan Kecamatan Mandau. Bahkan sebagian sudah ada dinyatakan sembuh. Hanya saja
masih dilakukan pengawasan pada sapi tersebut.
"Selain diisolasi, pemilik sapi juga diminta tidak menyebarluaskan sapi yang positif karena masih harus dipulihkan," tutup Mardani.**