Banyak Pekerjaan Belum Selesai, DPRD Pekanbaru Tegur Dinas PUPR

Banyak Pekerjaan Belum Selesai, DPRD Pekanbaru Tegur Dinas PUPR
Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri. (foto:ist)

Iniriau.com, PEKANBARU - DPRD Pekanbaru menyoroti kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru dalam menyelesaikan sejumlah program di tahun 2022 ini. Yakni perbaikan jalan-jalan rusak, pengentasan masalah banjir serta penanganan sampah.

Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri, Jumat (9/12) meminta  Dinas PUPR Pekanbaru segera menuntaskan agenda di tahun 2022, menjelang tutup tahun. Jika tidak, Azwendi menilai PUPR gagal dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

 “Kami minta Dinas PUPR memprioritaskan pekerjaan mereka di tahun 2022 ini, dari sisa waktu yang masih tersedia,’’ kata Azwendi.

Di tahun 2022 nanti, PUPR masih harus menyelesaikan program penanganan banjir, jalan rusak dan drainase atau saluran air yang rusak. Lalu, program peningkatan pengelolaan dan pengembangan sumber daya air, sistem penyediaan air minum, sistem air limbah, dan program pengelolaan dan pengembangan sistem drainase.

Selanjutnya program penataan bangunan gedung, program penyelenggaraan jalan dan jembatan, program pengembangan jasa konstruksi, serta peningkatan program penyelenggaraan penataan ruang.

“Itu semua sudah dibuat dalam rencana program kerja 2023, maka kami sebagai wakil dari rakyat sangat berharap dapat diselesaikan tepat waktu nantinya,’’ bebernya.

Politikus Demokrat ini juga meminta Pemko Pekanbaru segera menyelenggarakan rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan, serta program pengembangan perumahan. Kegiatan ini bisa dilaksanakan melalui program kegiatan penyusunan rencana, kebijakan dan strategi pengembangan jaringan jalan, serta perencanaan teknis penyelenggaraan jalan dan jembatan.

Terkait  program pembangunan infrastruktur daerah menurut Azwendi lagi, jika dihubungkan dengan masalah banjir yang masih terjadi,  pemerintah belum mampu berbuat banyak.

"Hal ini dapat kita lihat dengan semakin meluasnya daerah kawasan cakupan banjir, dan banyaknya  genangar di jalan-jalan utama, bahkan sampai komplek-komplek perumahan. Khususnya di perumahan daerah padat penduduk dan kawasan kumuh,’’ tutupnya.**

Berita Lainnya

Index