iniriau.com,Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian tiba-tiba saja mencopot Pj Bupati Kampar, Riau, Firdaus, Senin (18/22/23) lalu. Kabar ini cukup menyita perhatian masyarakat Riau dan ada yang menilai bermuatan politis.
Mendagri Tito mencopot Firdaus dari jabatannya diduga karena tak netral menjelang Pemilu 2024.
"Ada sejumlah kepala daerah yang kita ganti karena tidak netral menjelang pemilu nanti. Dan setelah kita evaluasi informasi yang masuk, ternyata benar. Kita ada buktinya, makanya kami langsung ambil langkah tegas," sebut Tito pada wartawan, Selasa (19/12/23).
Firdaus sendiri digantikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar, Hambali. Pencopotan Firdaus tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.3-6598 Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Bupati Kampar. Firdaus sendiri dilantik Mei 2023 lalu Gubernur Riau saat itu, Syamsuar.
Pencopotan Firdaus secara mendadak dikait-kaitkan masyarakat Riau dengan masalah politis antara mantan Gubri Syamsuar dengan Gubri Edy Natar yang kabarnya terlibat perang 'dingin' sejak lama. Firdaus diduga 'orangnya' Syamsuar. Apakah ini yang disebut Mendagri Tito sebagai tidak netral jelang Pemilu 2024 nanti, tak ada yang bisa menduga.
"Hanya mendagri yang tau. Kalau katanya karena Firdaus tidak netral, yaa...kita terima saja. Tetapi kita tidak bisa membatasi praduga-praduga masyarakat di balik ini semua," ujar Pengamat Politik Universitas Riau Saiman Pakpahan, Rabu (20/12/23). Saiman memang tidak menampik kalau aroma politis kental dalam pencopotan Firdaus.*