Dukung Prabowo-Gibran, Kader PDIP Kuansing Desak DPP Pecat Dodi Nofeldi

Dukung Prabowo-Gibran, Kader PDIP Kuansing Desak DPP Pecat Dodi Nofeldi
Unjuk rasa kader PDIP Kuansing minta DPP PDIP pecat Dodi Nofeldi (foto: istimewa)

iniriau.com, PEKANBARU - Masih ingat dengan Dodi Nefeldi, kader Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) di Riau yang lebih memilih mensosialisasikan Prabowo - Gibran sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden dari pada Ganjar Pranowo.

Pria yang lebih dikenal dengan nama Dodi SPBU itu kini didemo para kader PDIP yang berasal dari pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) beserta Pengurus Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Aksi puluhan massa yang digelar di Kantor DPD PDIP Riau Jalan Sudirman ini meminta memecat Dodi, karena dianggap sebagai penghianat partai.

"Kami meminta kepada Dodi Nofeldi agar dipecat sebagai kader PDIP. Dia adalah penghianat partai. Sudah membangkang perintah ibu Ketua Umum Megawati yang meminta setiap kader wajib memenangkan Capres Ganjar Pranowo yang diusung partai,"  kata Wakil Ketua Badan Mahkamah Partai  DPC Kuansing, Maruli Tamba, Rabu (21/8/24).

Dodi Nofeldi sendiri maju di Pemilihan Legislatif (Pileg) Daerah Pemilihan (Dapil) Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi pada Februari 2024 lalu lebih memilih memajangkan spanduk, baleho bergambar Prabowo - Gibran dari pada Capres pilihan PDIP.

Dalam melakukan sosialisasi dirinya di Dapilnya juga memilih memajangkan photo dirinya bersama Prabowo - Gibran. Bahkan saat dirinya tampil di panggung acara sosialisasi Capres Prabowo - Gibran, Dodi hadir bersama Ketua Tim Pemenangan Prabowo - Gibran.

"Kedatangan kami di sini dari PAC se Kuansing menuntut Dodi Nefeldi dipecat.Karena telah melanggar aturan partai. Ketum  Megawati sudah menginstruksikan seluruh kader tegak lurus aturan partai. Calon anggota DPR, DPRD provinsi dan kabupaten kota di Indonesia wajib bergerak memenangkan PDIP dan Ganjar Pramono," ungkap Maruli.

Pendemo lainnya, Jamal Marpaung selaku Ketua PAC Singingi Hilir juga menyuarakan hal sama. Dia bahkan meminta jika tuntutan tak digubris, aksi ini akan terus berlanjut hingga dipecatnya Dodi dari partai.

Sementara Alfitra Afrianto selaku Ketua PAC Benai menyatakan sudah seharusnya partai mengambil tindakan tegas terhadap Dodi. Apalagi persoalan ini sudah lama, namun balum ada tindakan sama sekali oleh partai.

Alfitra juga menyoroti kepemimpinan Zukri sebagai Ketua DPD PDIP Riau yang dianggap  "lelet" mengambil tindakan. Seharusnya, sebagai pemimpin partai di Riau, ketika ada penghianatan oleh kader, harus cepat merespon meminta kepada DPP untuk melakukan pemecatan.

"Ada apa dengan Zukri. Ada apa dengan DPD PDIP Riau. Kok diam. Ada kader penghianat malah dibiarkan. Kita suah menyuarakan masalah ini sudah lama, tapi anehnya tak ada respon sama.sekali. Apakah zukri terima uang," kata Alfitra dalam orasinya.

aksi masa kader PDIP ini kemudian diterima Wakil Sekretaris Internal DPD PDIP, Suyatno. Menanggapi tuntutan massa, pihak DPD PDIP Riau sudah menyampaikannya ke DPP atas persoalan Dodi tersebut. Permintaan pemecatan Dodi Nofeldi tersebut ditujukan kepada Mahkamah Partai DPP PDIP.

"Sudah diserahkan ke mahkamah partai. Saat adanya pelanggaran sudah disampaikan ke DPP. Kita tunggu saja," ungkap Alfitra.

Menanggapi hal itu, para kader minta DPD jangan cuma menunggu putusan. Tapi harus pro aktif mengawal atas apa yang sudah diusulkan. Karena menurut pendemo lagi, penghianatan dilakukan Dodi Nofeldi terhadap partai adalah marwah yang tak boleh dibiarkan.**

#Pemerintahan

Index

Berita Lainnya

Index