iniriau.com, Bengkalis - Proyek pembangunan yang dilakukan Pemkab Bengkalis melalui Dinas PUPR banyak yang sudah dirasakan warga manfaatnya. Namun ada juga proyek yang dinilai dibangun tidak dengan perencanaan yang matang.
Salah satu proyek pembangunan yang diduga kurang perencanaan tersebut adalah pembangunan parit di RW 05, Gang Famili, Kecamatan Bengkalis. Pantauan di lapangan pada Sabtu (21/12/2024), proyek tahun anggaran 2024 tersebut diduga tanpa perencanaan yang matang dan diduga juga kurang pengawasan dari instansi terkait selaku pemilik proyek.
Akibatnya, pembangunan parit tersebut dikritik masyarakat sekitar. Mengapa tidak. Karena pondasi parit tersebut diduga tanpa digali alias dihamparkan saja dipermukaan tanah.
Salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya, mengungkapkan, diduga setelah dibentangkan plastik kemudian ditumpahkan coran. Diduga diatas coran tersebut dibangun dinding kiri kanan parit dan kemudian diberi sengkang/penyangga.
Warga mempertanyakan perencanaan proyek parit tersebut. Pasalnya, dasar lantai parit sama tingginya dengan permukaan tanah. Bahkan dibeberapa bagian ada yang lebih tinggi dari permukaan tanah. Selain itu parit beton sengkang juga pecah dibeberapa bagian. Ini menandakan beton tersebut rapuh. tersebut melengkung-lengkung Kondisi ini pembangunan parit tersebut menjadi seloroh masyarakat sekitar.
Proyek parit yang menghabiskan anggaran APBD Rp 199 juta, itu dikerjakan oleh CV DB dengan konsultan pengawas CV SEC tinggal finishing. Namun, melihat hasilnya, proyek tersebut menjadi seloroh masyarakat.
"Parit tu khusus untuk mengalirkan air tsunami tu, bang," kata sumber yang enggan disebutkan namanya.
Sementara Kabid Pengairan Dinas PUPR Kabupaten Bengkalis Indra Budiman ketiga dikonfirmasi terkait pembangunan parit di Gang Famili tersebut, handphonenya tidak aktif.**