Enam Sekolah di Riau Terdampak Banjir, Siswa Terpaksa Belajar Daring

Enam Sekolah di Riau Terdampak Banjir, Siswa Terpaksa Belajar Daring
Ilustrasi sekolah terendam banjir di Riau (foto: istimewa)

iniriau.com, PEKANBARU - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Riau menyebabkan enam sekolah tingkat menengah atas terdampak parah, mengganggu proses belajar mengajar. Beberapa sekolah bahkan terpaksa menghentikan pembelajaran tatap muka dan beralih ke sistem daring.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, Edi Rusma Dinata, mengungkapkan bahwa tiga sekolah terdampak berada di Kabupaten Pelalawan, yaitu SMAN di Pelalawan, SMAN 1 Langgam, dan SMAN 2 Langgam. Sementara itu, dua sekolah lainnya berada di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), yakni SMK An Nur Kuala Selat dan SMKN 1 Kempas. Satu sekolah lainnya yang terdampak adalah SMKN 1 Kuala Cenaku di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

"Kami harus mengambil langkah cepat karena akses menuju sekolah sulit dilalui dan banyak ruang kelas yang terendam banjir. Oleh karena itu, siswa terpaksa belajar daring untuk sementara waktu," ujar Edi, dikutip dari Tribun Pekanbaru, Rabu (29/1/2025).

Akses sulit, siswa harus naik perahu. Selain merendam ruang kelas, banjir juga menyulitkan siswa untuk mencapai sekolah. Beberapa akses menuju sekolah benar-benar terputus, memaksa siswa mencari alternatif transportasi yang lebih mahal dan memakan waktu lebih lama.

Sebagai contoh, di SMAN 1 Langgam, perjalanan menuju sekolah yang biasanya bisa ditempuh dalam waktu singkat kini menjadi perjalanan panjang selama dua jam. Bahkan, siswa di beberapa daerah harus menggunakan perahu motor atau pompong selama 90 menit untuk mencapai sekolah.

"Biayanya juga cukup besar bagi siswa yang harus naik perahu. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka," tambah Edi.

Kondisi serupa terjadi di SMAN 2 Langgam, di mana jalanan yang terendam banjir mencapai 10 kilometer. Jarak tempuh dari simpang Langgam pun semakin lama, mencapai sekitar satu jam perjalanan.

Sebagian sekolah masih bertahan dengan tatap muka meskipun banjir masih menggenangi beberapa wilayah, tidak semua sekolah terdampak memilih menghentikan pembelajaran tatap muka. Beberapa sekolah di Inhil dan Inhu tetap mengadakan kegiatan belajar mengajar secara langsung karena air mulai surut.

"Di beberapa daerah, terutama di Inhil dan Inhu, siswa tetap bisa belajar di sekolah karena kondisi banjir berangsur membaik. Namun, ada juga yang masih cukup tinggi, seperti di SMKN 1 Kuala Cenaku yang kemarin ketinggian airnya masih sekitar 50 cm," jelasnya.

Untuk mengurangi risiko bagi siswa dan guru, Disdik Riau menyarankan agar sekolah-sekolah yang terdampak tetap menjalankan pembelajaran daring hingga kondisi benar-benar aman.

"Kami berharap kondisi segera membaik, tetapi untuk sementara waktu, sekolah-sekolah yang terdampak disarankan untuk tetap belajar daring sampai air surut sepenuhnya," pungkas Edi.**

#Pemprov Riau

Index

Berita Lainnya

Index