iniriau.com, Bengkalis — Wakil Bupati Bengkalis, H. Bagus Santoso, kembali menunjukkan komitmennya dalam mengendalikan inflasi di daerah dengan mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melalui Zoom Meeting pada Senin, 26 Mei 2025. Rakor ini digelar di ruang rapat Hang Jebat, Kantor Bupati Bengkalis, dan merupakan agenda rutin mingguan Pemerintah Pusat bersama seluruh pemerintah daerah.
Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian menekankan pentingnya sinergi antarinstansi dalam pengawasan inflasi. Ia juga menyampaikan arahan dari Staf Ahli Khusus Presiden agar data perkembangan inflasi dilaporkan secara berkala setiap pekan oleh BPS, Bappenas, Satgas Inflasi, dan instansi terkait lainnya.
Sementara itu, Kepala Bappenas RI, Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, memaparkan kondisi ekonomi Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden No. 23 Tahun 2017, yang mengatur tugas dan fungsi Bappenas dalam perencanaan pembangunan nasional. Ia mengungkapkan bahwa per April 2025, sektor makanan, minuman, tembakau, serta jasa perawatan pribadi mencatatkan andil besar dalam inflasi.
"Target pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini sebesar 8%, namun realisasi pada triwulan pertama masih berada di angka 4,87%. Ini jadi perhatian serius kita bersama," ujar Rachmat.
Dari sisi wilayah, Maluku Utara mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 34%, disusul Papua Utara. Sementara Papua Tengah mengalami kontraksi signifikan dengan -25,53%, dan NTB masih dalam pemantauan karena belum menunjukkan angka pasti.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menambahkan bahwa inflasi (year-on-year) selama empat bulan pertama 2025 tercatat sebesar 1,56%. Angka ini lebih rendah dibanding tahun 2022, namun lebih tinggi dari capaian tahun 2023 dan 2024.
Lima provinsi mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH), yakni Papua Tengah, Papua, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Pudji menyoroti bahwa komoditas seperti bawang merah, cabai rawit, dan cabai merah menjadi penyumbang utama inflasi di berbagai daerah.
Menanggapi hal ini, Wakil Bupati Bengkalis H. Bagus Santoso menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di daerah.
“Langkah pengendalian inflasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi butuh sinergi semua pihak. Kami berterima kasih atas kerja keras Tim Andil Inflasi dan BPS Bengkalis dalam menjaga keseimbangan pasokan,” ucap Bagus.
Ia juga memastikan Pemkab Bengkalis akan terus memantau dinamika harga pasar dan merespons cepat bila terjadi gejolak. Dalam Rakor ini, Wakil Bupati turut didampingi oleh Kabag Ekonomi Setda Bengkalis H. Khairi Fahrizal, Jabfung Ekonomi Syamsir, perwakilan Dandim 0303 Bengkalis, serta sejumlah pejabat fungsional terkait.**(Infotorial)