Empat Helikopter Water Bombing Mulai Ditarik, Tujuh Masih Siaga di Riau

Empat Helikopter Water Bombing Mulai Ditarik, Tujuh Masih Siaga di Riau
Ilustrasi helikopter water bombing (foto: istimewa)

iniriau.com, PEKANBARU – Memasuki musim hujan, sebagian armada udara penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau mulai ditarik. Dari total sebelas helikopter yang ditempatkan di provinsi ini, empat di antaranya dijadwalkan kembali ke home base masing-masing pada Jumat (24/10/2025).

Kepala BPBD dan Damkar Provinsi Riau, Edy Afrizal, mengatakan bahwa penarikan dilakukan karena curah hujan sudah mulai merata di hampir seluruh kabupaten dan kota, sehingga potensi Karhutla menurun drastis. “Ya, besok dijadwalkan. Sekarang musim hujan sudah mulai merata di kabupaten dan kota. Karhutla juga dilaporkan nihil,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).

Empat helikopter yang akan ditarik meliputi jenis Blackhawk UH-60A (N61AA), Mi-8AMT (RA-22747), Mi-8AMT (RA-22834), dan Superpuma A533212 (P2-MHL). Sementara itu, tujuh unit helikopter lainnya masih tetap disiagakan sebagai langkah antisipasi apabila terjadi kembali kebakaran di wilayah Riau.

Edy menjelaskan, dari tujuh helikopter yang masih disiagakan, empat di antaranya merupakan heli water bombing dan tiga lainnya digunakan untuk patroli udara. Helikopter-helikopter tersebut antara lain Mi-8AMT (RA-22729), Blackhawk UH-60A (N260UH), Blackhawk UH-60A (N60CU), Kamov KA-320, Bell 505 (PK-WSA), Bell 206L-4 (PK-FBI), serta Bell 412 SP (PK-DAS/Kemenhut) yang status siaganya masih bersifat tentatif.

“Sebagian masih standby sebagai bentuk antisipasi. Walaupun hujan sudah mulai turun, kita tetap waspada karena kondisi cuaca bisa berubah sewaktu-waktu,” jelasnya.

Dengan langkah ini, operasi udara penanggulangan Karhutla di Riau mulai dikurangi, seiring berakhirnya masa siaga darurat dan beralihnya fokus ke pemantauan cuaca serta kesiapsiagaan di lapangan.**

#Pemprov Riau

Index

Berita Lainnya

Index