Pekanbaru, iniriau.com-DPRD Provinsi Riau saat ini mengkaji Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mana saja yang pantas dan layak untuk mendapatkan penambahan modal dan pada tahun 2019 mendatang.
Sebagaimana diketahui, Pemprov Riau mengusulkan agar BUMD yang ada di Riau mendapatkan penyertaan penambahan modal pada 2019 yang nilainya mencapat Rp 3 triliun.
Anggota Banggar DPRD Riau, Markarius Anwar mengatakan bahwa salah satu BUMD yang bisa mendapatkan suntikan modal yakni PT Riau Petroleum.
"Seiring dengan penggarapan Blok Siak oleh BUMD Riau Petroleum. Kita mencoba mengkaji serta memprioritaskan BUMD tersebut untuk mendapatkan penambahan," kata Markarius.
Politisi PKS ini menyebutkan, alasan mengapa Riau Petroleum akan mendapatkan penambahan modal karena sifat usaha minyak yang jarang merugi menjadi pertimbangannya.
"Kalau di bisnis minyak ini kan jarang merugi. Tapi bukan berarti kita tidak memiliki kriteria lain," cakap Eka sapaan akrab Markarius ini.
Anggota komisi IV ini memambahkan, pihaknya tetap akan menerapkan aturan yang sama terhadap Riau Petroleum sebelum nantinya diputuskan menerima penambahan modal.
"Tentu harus ada analisa bisnisnya. Jika kita gelontorkan dana, maka seperti apa nantinya dana itu digunakan. Dan hasilnya seperti apa. Artinya BUMD harus melakukan presentasi dengan rinci soal itu, kita coba kaji dulu," cakapnya lagi.
Seperti diketahui, PT Pertamina Hulu Siak (PHE Siak) menyerahkan 10% hak kelola (Participating Interest/PI) Blok Siak kepada Pemerintah Daerah Riau. Ini sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2016 tentang Ketentuan Penawaran hak kelola 10% Pada Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi.)irc/cc)