iniriau.com, Pekanbaru - Pada debat publik kedua Calon Wakil Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru, kelima paslon mendapat pertanyaan dari panelis tentang tingginya kekerasan terhadap perempuan di Pekanbaru.
Pada kesempatan itu, masing-masing calon diminta menyampaikan pendapat dan programnya untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan.
Paslon nomor urut 2, Intsiawati Ayus-Taufik Arrakhman menegaskan sejumlah poin yang akan ditetapkan sebagai solusi mengatasi kekerasan terhadap perempuan.
"Lakukan sosialisasi, dan tumbuhkan kesadaran tentang apa yang menjadi hak dan kewajiban perempuan, di keluarga, tetangga dan di masyarakat," jelas IA, Kamis (21/11)
Perem yang identik dengan hijab warna pink itu lebih lanjut menuturkan, korban kekerasan butuh pendampingan yang dilakukan oleh lembaga bantuan hukum.
"Untuk mencegah kekerasan itu harus ada penegakan hukum yang tegas. Ketika sudah sampai di ranah hukum, perempuan juga harus tegas dengan dirinya yang sudah menjadi korban kekerasan itu," tambah Intsiawati Ayus yang maju di perhelatan Pilwako Pekanbaru bersama Taufik Arrakhman.
"Harus ada juga layanan yang menampung aduan korban kekerasan karena korban kekerasan harus dilindungi," pungkas IA mengakhiri penjelasanya.**